Radarkoran.com - Keluarga korban dugaan pelecehan oleh oknum guru di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, yang baru-baru ini menghebohkan dunia pendidikan di daerah ini khususnya, buka suara.
Kepada wartawan Radarkoran.com, pihak keluarga korban dengan tegas meminta aparat penegak hukum atau APH untuk cepat melakukan proses hukum terhadap laporan yang telah dilayangkan beberapa waktu lalu.
"Iya, kami percayakan penanganan laporan kami kepada Polres Kepahiang. Maka dari itu, kami berharap laporan kami dapat dipercepat sehingga terlapor bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum," ujar TU, kakek korban, Senin 09 Desember 2024.
Disinggung terkait kondisi cucunya saat ini, TU mengungkapkan bahwa cucunya mengalami trauma pascadugaan pelecehan tersebut terjadi. Tetapi untuk bersekolah, siswi kelas VI SD ini masih sekolah seperti biasanya.
"Cucu saya setelah kejadian, saat ini banyak diamnya. Untuk ke sekolah, sebenarnya ia juga takut. Tetapi demikian untuk pergi kesekolah dia masih aktif," singkatnya.
Sementara itu, untuk diketahui, beberapa waktu lalu berdasarkan keterangan dari Suweknyo Kepala Desa (Kades) Bukit Menyan Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang, sudah ada sejumlah orang tua murid yang melaporkan aksi dugaan pelecehan seksual, yang diduga dilakukan oknum guru di sekolah yang berada di desanya.
BACA JUGA:Oknum Guru Diduga Lecehkan Murid di Kepahiang juga Dilaporkan ke Kades
Laporan tersebut langsung disampaikan oleh orangtua murid kepada dirinya ketika kisruh di sekolah tempat di mana oknum guru tersebut mengajar mulai muncul.
"Sebelum melaporkan dugaan ini (Pelecehan) ke Polres Kepahiang, orangtua murid sempat melaporkan kejadian ini ke pemerintah desa," sampai Suweknyo pada 29 November 2024 lalu.
Selanjutnya, Kades Suweknya juga mengungkapkan, tindakan yang tidak senonoh yang diduga dilakukan oleh oknum guru ini sempat membuat geram para orangtua murid, namun beruntung pihak sekolah dan pemerintah desa dapat meredamnya, sehinga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kades Suweknyo juga menyampaikan, beberapa waktu lalu pihak keluarga dari oknum guru tersebut sempat menemui dirinya, untuk dipertemukan dengan orangtua murid yang melapor ke polisi.
"Wajar saja kalau orangtua murid geram atas dugaan pelecehan ini. Ya sebenarnya baru-baru ini sudah ada pihak dari oknum guru itu yang menemui saya, tujuannya ingin berdamai dengan orangtua murid yang sudah melapor ke polisi. Namun upaya tersebut, hingga kini tak ditanggapi oleh orang tua anak yang merupakan warga kami," pungkasnya.