7 Siswi SMP Terlibat Diskors Termasuk Korban
Selanjutnya, disisi lain, kenakalan remaja berujung dugaan bullying atau pembullyan yang melibatkan sejumlah siswi di salah salah satu SMPN di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, sempat menghebokan Kabupaten Kepahiang.
Bagaimana tidak, kasus dugaan bullying yang dilakukan oleh enam siswi terhadap korban, ES yang merupakan siswi Kelas 3 SMP ini mengakibatkan korban mendapatkan perawatan di RSUD Kepahiang lantaran mengalami sejumlah luka.
Namun diketahui, aksi dugaan bullying atau perundungan ini, telah dilaporkan oleh keluarga korban, ES ke Polres Kepahiang Polda Bengkulu. Terhadap peristiwa dugaan perundungan ini, juga dibenarkan oleh pihak sekolah, Senin 20 Januari 2025.
Kepada Radarkoran.com, berdasarkan keterangan Kepala Sekolah tempat dimana ke enam terduga pelaku dan satu korban bersekolah ini, bahwa kejadian tersebut terjadi diluar lingkungan sekolah. Bahkan menurut dia, ke tujuh siswi tersebut merupakan teman satu kelas.
"Memang benar ada kejadian itu, namun lokasinya diluar sekolah. Bahkan saat kejadian, mereka ini sudah pulang kerumah masing-masing, karena pada hari kejadian (Sabtu kemarin), jam sekolah memang sudah berakhir. Mereka ini juga teman satu geng," ujar Kepala Sekolah.
Disinggung terkait adanya permasalahan disekolah, Kepala Sekolah memastikan bahwa sebelum peristiwa dugaan bullying terjadi, tidak ada laporan terkait perselisihan antara korban dan terduga pelaku sesama pelajar SMP tersebut.
Hal ini ia ketahui, saat menanyakan langsung kepada wali kelas dan teman-teman mereka satu kelas. Namun demikian, ia tak menampik korban, ES beberapa kali harus berurusan dengan guru BK dan wali kelas, lantaran beberapa kali kedapatan tak masuk sekolah.
"Sejauh ini, dari keterangan wali kelas tidak ada perselisihan diantara mereka dalam lingkunga sekolah. Semua berjalan normal saja, baik terduga para pelaku bullying maupun korban. Memang beberapa kali korban atau orang tua korban sempat berurusan dengan guru BK lantaran tak masuk sekolah, namun tak ada laporan terkait permasalahan yang ada disekolah apa lagi masalah terhadap mereka para pelaku," paparnya.
Untuk saat ini, lanjut Kepala Sekolah, para pelaku dan korban diskor sementara dari sekolah, untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut terlebih dahulu. Dia juga menyayangkan peristiwa tersebut bisa terjadi.
"Untuk sementara, mereka kita bebaskan dulu untuk menyelesaikan permasalahan ini. Tentu kami sangat menyayangkan peristiwa ini terjadi," tutupnya.