Pelajar Kepahiang Diteror Kasus Bullying

Kamis 22 May 2025 - 18:34 WIB
Reporter : Jimmy Mayhendra
Editor : Epran Antoni

Radarkoran.com -Dari sebanyak 15 kasus kekerasan yang terjadi terhadap anak di Kabupaten Kepahiang, beberapa diantaranya merupakan kasus bullying. Meskipun lebih didominasi oleh kasus asusila, namun kasus bullying tersebut juga menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap anak tersebut.

Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kepahiang, Linda Rospita, SH melalui Kabid PPA, Yulaili didampingi Plt. KUPTD PPA, Sofyan Luthfi, menuturkan bahwa kasus bullying di Kepahiang cukup menghawatirkan.

"Cukup menghawatirkan, kasus bullying di Kepahiang tahun ini juga menambah daftar panjang kasus kekerasa terhadap anak pada tahun ini," ujar Sofyan.

Menurut Sofyan, terkait kasus bullying ini, beberapa terjadi di lingkungan sekolah. Baik pelaku ataupun korban, sempat dilakukan mediasi oleh pihak sekolah namun ternyata gagal.

"Terhadap kedua belah pihak, kami sama-sama berikan pendampingan. Sebab masing-masing masih merupakam anak bawah umur," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa, Terhitung sejak periode Januari-Mei 2025, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kepahiang mencatat sudah ada 20 kasus Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPA) di Kabupaten Kepahiang.

BACA JUGA:Warga Rejang Lebong Ini Ngaku Motor Hasil Curian Ingin Digunakan Pribadi

Disebutkan, Dari puluhan kasus PPA yang terjadi di Kepahiang selama 5 bulan ini, kasus yang mendominasi adalah kasus asusila terhadap anak. Berdasarkan catatan DPPKBP3A, dari 20 kasus PPA itu, 15 diantaranya merupakan kasus asusila terhadap anak. 

Sebagai informasi, untuk mencegah bullying, perlu menciptakan lingkungan yang inklusif dan penuh pengertian, menumbuhkan kesadaran dan empati, serta mengedukasi siswa dan orang tua tentang bullying. Langkah-langkah konkret meliputi sosialisasi, pembentukan tim pencegahan, dan kebijakan sekolah yang tegas. 

Selanjutnya, langkah-langkah yangdilakukan Sosialisasi dan Edukasi, Pendidikan anti-bullying, Meningkatkan kesadaran, Edukasi empati. Selain itu juga dilakukan Pembentukan Tim Pencegahan yang meliputi, Tim anti-bullying, Kebijakan sekolah, Menciptakan Lingkungan Inklusif, Budaya sekolah yang positif, Ruang kelas yang aman serta Pengawasan dan pemantauan.

Kategori :