Radarkoran.com - Abrasi pantai menjadi persoalan serius yang kini dihadapi masyarakat pesisir, tidak terkecuali di Kabupaten Bengkulu Tengah, tepatnya di Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa. Abrasi pantai menjadi ancaman bagi beberapa Kepala Keluarga (KK) di desa tersebut.
Dilaporkan, sejak tahun 2019, tercatat sudah 18 rumah dan satu gedung balai konservasi penyu rusak akibat ganasnya abrasi di wilayah tersebut. Upaya Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah, sudah melakukan pemasangan karung pasir penahan ombak. Namun langkah tersebut belum memberikan dampak yang signifikan untuk menahan laju abrasi.
Akibatnya sebanyak 3 unit rumah warga dilaporkan hancur dihantam abrasi sehingga menambah daftar bangunan yang menjadi korban dalam enam tahun terakhir. Kondisi ini dibenarkan oleh salah seorang pemilik rumah, Sumartini warga Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa.
Dia mengungkapkan, bahwa kondisi saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Sebagian besar warga, terutama para nelayan masih tinggal di kawasan rawan abrasi yang hanya berjarak beberapa meter dari garis pantai.
"Iya masih sangat rawan abrasi. Tahun ini saja sudah ada tiga rumah yang hancur karena abrasi. Dua tahun lalu ada empat rumah terdampak. Kalau terus seperti ini tanpa ada penanganan yang lebih serius dari pemerintah, tentu jumlah kerusakan akan bertambah. Kami semakin khawatir, karena ombak makin dekat ke permukiman," paparnya.
BACA JUGA: Honorer Sebut Ada Kejanggalan dalam Proses Seleksi PPPK Tahap II Bengkulu Tengah
BACA JUGA:Honorer di Kantor DPRD Bengkulu Tengah Ngaku Belum Gajian Selama 7 Bulan
Ungkapan senada turut disampaikan oleh Ardi warga setempat. Karena itu warga Desa Pekik Nyaring berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk menanggulangi abrasi secara menyeluruh. Ardi menilai, pemasangan batu pemecah ombak permanen adalah solusi terbaik yang harus segera dilakukan.
"Tentunya harapan kami warga desa, pemerintah bisa bertindak memasang batu pemecah ombak permanen, di sepanjang garis pantai. Selain itu, kami juga butuh bantuan rumah layak huni bagi warga yang sudah terdampak langsung oleh abrasi pantai ini," katanya.