Radarkepahiang.bacakoran.co - Rumah Pairi (39) warga Desa Pagar Agung Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang kembali dihantam sungai kemumu, Jum'at 2 Februari 2024 sekira pukul 19:30 WIB. Akibatnya, kerusakan lantai dapur Pairi pun bertambah parah dari sebelumnya. Setengah pondasi hingga bagian dinding dapur rumah Pairi dibawa oleh derasnya aliran air sungai kemumu, dampak dari hujan lebat yang terjadi.
Saat Radarkepahiang.bacakoran.co mengunjungi rumah yang dihuni satu keluarga ini, selaku Kepala Keluarga Pairi mengungkapkan, jika hujan terjadi terus menerus, maka sangat mungkin seluruh bagian rumahnya habis tersapu oleh arus air sungai kemumu.
"Musibah itu kembali terjadi kemarin sore (Jum'at, red). Untuk kondisi kerusakan rumah, sudah lebih parah dari kejadian 2 minggu lalu. Ya kini tidak hanya lantai rumah yang bolong, namun pondasi dan dinding rumah sebagian juga ikut hancur tersapu aliran air sungai kemumu," ungkap Pairi menunjukkan kondisi rumahnya.
Lebih lanjut Pairi menuturkan, hingga sekarang belum ada tindakan dari pihak terkait atas kondisi yang keluarganya alami. Dengan kondisi demikian, dirinya sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah untuk mengantisipasi hal yang tidak dinginkan kembali terjadi.
BACA JUGA:Jalan Lintas dan Lingkungan SDN 8 Bermani Ilir Banjir
Meski demikian, dirinya tetap bersyukur tidak ada korban dari keluarganya akibat musibah tersebut. Hingga saat ini pun kelurga Pairi masih menempati rumah itu.
"Dari kejadian pertama pada 2 minggu lalu, ya belum ada tindakan apa pun dari pemerintah kabupaten melalui dinas terkait untuk membantu keluarga kami. Sejauh ini hanya pemerintah Desa Pagar Agung, yang bersama-sama membantu membersihkan sisa-sisa kerusakan," lirih Pairi.
Sementara itu Kepala Desa Pagar Agung, M. Fiwardoni mengatakan, meskipun sampai sekarang belum ada tindakan dari dinas terkait, dari apa yang terjadi di desanya, dia tetap berusaha mencari solusi atas musibah itu. Kemudian berharap kepada warga desa, tekhusus yang rumahnya tidak jauh dari air Sungai Kemumu, untuk selalu berjaga. Karena kejadian susulan bisa saja terjadi, terlebih saat ini setiap hari turun hujan.
"Selain rumah Pairi, ada beberapa rumah lagi dalam kondisi darurat bencana. Itu terjadi karena tidak ada tanggul penahan atau TPT, yang kami yakini bisa mencegah terjadinya longsor akibat derasnya aliran arus sungai kemumu," papar Kades M Fiwardoni.
Untuk laporan atas terjadinya bencana tersebut, sambung Kades Pagar Agung ini, dirinya telah memberitahukannya kepada pihak Kecamatan, BPBD hingga Pemerintah Daerah. Namun sangat disayangkan, tak ada satu pun tindakan yang dilakukan oleh dinas terkait itu.
"Jika terus dibiarkan, maka sewaktu-waktu bisa saja kejadian ini terjadi lebih parah lagi. Kalau mampu menggunakan dana desa, tentu telah saya kerjakan dari dulu. Sayangnya, karena keterbatasan anggaran, membuat kami tidak bisa berbuat banyak," demikian Kades M Fiwardoni.
BACA JUGA:KPU Kepahiang Ingatkan Layanan Pindah Memilih Berakhir 7 Februari, Ini Syarat-syaratnya
Untuk diketahui, rumah Pairi warga Desa Pagar Agung Kecamatan Bermani Ilir hanya sedikit lagi akan ambruk ke sungai. Hal itu terlihat jelas kondisi tanah serta pondasi bagian dapur rumah sudah menggantung lantaran tegerus arus sungai kemumu yang meluap.
Kejadian pertama yang juga disebabkan tingginya intensitas hujan, terjadi pada Sabtu 20 Januari 2024 tepatnya sekira pukul 01.00 WIB dini hari. Waktu itu, menurut Pairi, air sungai kemumu tiba-tiba naik, nyaris membuat ambruk rumah permanen yang sudah lama dia tempati bersama keluarganya tersebut.