Radarkoran.com - Sistem pengereman motor merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk menjaga keselamatan pengendara. Jenis utama sistem pengereman pada sepeda motor ada dua, yaitu sistem rem tromol dan sistem rem cakram. Keduanya berfungsi untuk menghentikan atau mengurangi laju motor, namun memiliki cara kerja dan komponen yang berbeda.
Disisi lain, terdapat beberapa hal sepele yang dapat membuat sistem pengereman motor mengalami kerusakan. Berikut adalah lima hal sepele yang dapat membuat sistem pengereman motor mengalami kerusakan serta cara mengatasinya:
1. Tidak Memperhatikan Kondisi Kampas Rem
Kampas rem merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pengereman motor untuk menahan lajunya kendaraan. Jika kampas rem sudah aus, maka sistem pengereman motor tidak akan berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan kondisi kampas rem secara berkala. Jika kampas rem sudah aus, maka segera ganti dengan yang baru.
BACA JUGA:Cek Harga Toyota Hilux Rangga September 2025
2. Tidak Memperhatikan Tekanan Angin Ban
Tekanan angin ban yang tidak sesuai dapat membuat sistem pengereman motor tidak berfungsi dengan baik. Jika tekanan angin ban terlalu rendah, maka ban akan lebih panas dan dapat membuat sistem pengereman motor tidak berfungsi dengan baik. Untuk itu, sangat penting untuk memperhatikan tekanan angin ban secara berkala agar tidak mengganggu sistem pengereman motor Anda.
3. Tidak Memperhatikan Kondisi Minyak Rem
Sangat penting juga untuk memperhatikan kondisi minyak rem secara berkala. Minyak rem merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pengereman motor. Jika minyak rem sudah kotor atau habis, maka sistem pengereman motor tidak akan berfungsi dengan baik. Jika minyak rem sudah kotor atau habis, maka segera ganti dengan yang baru.
4. Tidak Memperhatikan Kondisi Rotor Rem
Rotor rem merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pengereman motor. Tidak memperhatikan kondisi rotor rem yang rusak, seperti aus atau melengkung, dapat berakibat pada penurunan kinerja pengereman, yang ditandai dengan jarak pengereman lebih jauh dan pedal rem berdenyut, bunyi berdecit atau getaran saat mengerem, serta risiko kerusakan lebih lanjut pada komponen rem lain hingga menyebabkan masalah yang lebih serius dan membahayakan keselamatan berkendara.