Tiga desa yang tidak salur Dana Desa tersebut, yakni Desa Kasikasubun, Kabupaten Rejang Lebong, Dana Desa tahap II dan III tidak tersalurkan senilai Rp518.180.300, penyebabnya karena ada permasalahan hukum. Lalu Desa Suro Bali, Kabupaten Kepahiang, dana desa tahap III tidak salur senilai Rp189.790.400, karena tidak merealisasikan DAK fisik tahap I dan II.
BACA JUGA:KP Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Targetkan 28.173 Pengguna QRIS Baru
Kemudian Desa Temiang, Kabupaten Bengkulu Tengah, terdapat potongan sisa dana desa tahap I senilai RP401.569.600 dan Desa Sendang di Mukomuko tidak bisa salur karena Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) kurang dari 10 persen, dengan total anggran Rp49.521.300.
Berkaca dengan adanya dana desa yang tidak tersalurkan tersebut, Bayu menghimbau pemerintah daerah kabupaten agar dapat segera melakukan percepatan realisasi mulai awal tahun 2024 ini.
"Kita minta mulai Januari ini segeralah direalisasikan. Karena kalau tidak direalisasikan kan sayang, dananya akan kembali ke pusat," tutup Bayu.