KEPAHIANG RK - Secara nasional, saat ini sudah masuk musim penghujan dan sebagian besar wilayah di Indonesia sudah mulai diguyur hujan. Bahkan dari prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas III Kepahiang Kepahiang, selama 2 hari ke depan wilayah Kabupaten Kepahiang diprediksi berpotensi diguyur hujan dengan intensitas tinggi disertai petir.
Karena itu BMKG Stasiun Geofisika Klas III Kepahiang mengimbau, khususnya masyarakat Kepahiang tetap hati - hati dan waspada dari ancaman bencana Hidrometeorologi.
Ini disampaikan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas III Kepahiang, Anton Sugiarto saat diwawancara wartawan Radar Kepahiang pada Minggu (12/11) siang.
Anton mengungkapkan, berdasarkan pantauan pihaknya, nyaris seluruh wilayah Bumei Sehasen berpotensi turun hujan lebat disertai petir dalam 2 hari ke depan.
"Kalau dari prediksi kami, hujan mengguyur Kabupaten Kepahiang dan wilayah sekitar, turun pada siang hari. Ya intensitasnya lebat disertai dengan petir. Kisaran pukul pukul 13.00 WIB (Turun hujan, red). Pada malam harinya, masih ada potensi hujan tapi intensitasnya sedang," terang Anton.
Lanjut dijelaskan Anton, hujan yang berpotensi mengguyur wilayah Kabupaten Kepahiang dampak dari kovergensi angin di lapisan atas atmosfer.
Selain itu, kelembaban udara yang cukup basah di lapisan bawah hingga menengah, serta labilitas udara yang cukup labil. Sehingga adanya potensi pembentukan awan hujan di beberapa wilayah Provinsi Bengkulu termasuk Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Jelang Akhir Tahun, PAD Retribusi Kebersihan Belum Capai Target
"Masih dari prakiran cuaca, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat. Ya kita mengimbau masyarakat agar waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana Hidrometeorologi," ucap Anton.
Untuk diketahui, Hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin hingga kelembapan.
"Bentuk hidrometeorologi sendiri berupa banjir, badai, longsor, angin puting beliung, dan beberapa bencana alam lainnya," tutup Anton.