Radarkoran.com - Sesuai janjinya, Jum'at 19 April 2024 Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, akhirnya menyambangi kediaman Rina siswi SMP yang menjadi korban disiram air mendidih.
Kadis Sosial Kabupaten Kepahiang, H. Helmi Johan, M.Pd turun langsung memantau kondisi korban. Bahkan, Dinsos Kabupaten Kepahiang datang bersama Psikolog dan unsur lainnya. Saat dikunjungi, kondisi Rina belum pulih. Dia masih terbaring di tempat tidur pascakejadian yang ia alami bebrapa waktu lalu.
"Alhamdulillah, rencana untuk mengunjungi langsung korban terlaksana hari ini (Jum'at, red). Kebetulan korban telah dibawa kembali ke rumahnya," ujar Helmi.
Selain memberi bantuan seperti sembako, pihaknya terang Helmi, juga memberikan dukungan penuh berupa penguatan mental kesembuhan Rina.
BACA JUGA:Dinsos Kepahiang Segera Kunjungi Siswi SMP yang Disiram Air Mendidih
Asesmen dari Psikolog ini merupakan bentuk dari kepedulian Dinsos Kepahiang pada anak-anak yang mengalami kekerasan fisik dan mental, khususnya di Kabupaten Kepahiang.
"Kondisi sudah mulai membaik, luka bakar juga sudah nampak mulai mengering. Tetapi kondisinya masih terbaring, sebab memang nyaris sekujur tubuhnya mengalami luka bakar akibat disiram air mendidih," papar Helmi Johan.
"Yang jelas, kami berharap terduga pelaku dapat dihukum setimpal atas perbuatannya. Untuk Rina sendiri, kami doakan, supaya segera pulih seperti sedia kala," sambung Helmi.
Sebelumnya Radarkoran.com telah memberitakan rencana kunjungan Dinsos Kepahiang ke kediaman Rina yang jadi korban kekerasan disiram air mendidih.
"Ya kunjungan ini memang sudah kami rapatkan sebelumnya. Memang setelah lebaran dijadwalkan kami melakukan kunjungan ini," ucap Helmi.
Dirinya mengutuk keras apa yang telah dilakukan oleh terduga pelaku, yang sudah tega melakukan penyiraman air mendidih kepada korban, yang membuat nyaris seluruh bagian tubuh korban melepuh.
Dia juga berharap, kejadian seperti ini tak akan terulang lagi kedepannya, khususnya di Kabupaten Kepahiang. Kemudian meminta Aparat Penegak Hukum (APH) menindak tegas terduga pelaku supaya memberikan efek jera.
"Saya sangat prihatin atas kejadian ini, apalagi korban ini kan masih anak di bawah umur. Kedepannya jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini," demikian Helmi.
Kejadian itu berawal ketika Rina dijemput oleh teman terduga pelaku penyiraman, yang ketika itu berada di kediamannya, dan dibawa ke lokasi penyiraman yang berada di jalan Sidodadi Kelurahan Pasar Ujung Kecamatan Kepahiang, Kamis 04 April 2024 pagi.