BACAKORAN RK - Zionis Israel melalui Perdana Menterinya Benjamin Netanyahu mengatakan menolak kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Gaza Palestina. Gencatan senjata sempat diajukan oleh berbagai negara, tapi secara tegas Israel menolak gencatan senjata tersebut.
Israel hanya memberikan waktu setiap harinya selama 4 jam untuk melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan ke Gaza, setelah itu kembali melakukan serangan. Hal serupa disampaikan Letkol Richard Hecht yang merupakan juru bicara militer Israel.
"Saya ulangi tidak ada gencatan senjata. Apa yang kami lakukan, jangka waktu empat jam itu, adalah jeda lokal yang taktis untuk bantuan kemanusiaan," tegas Richard.
Menangapi penolakan Israel atas gencatan senjata, kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan jika mereka akan menggunakan rudal baru guna menyerang Israel. Adapun rudal baru yang akan digunakan oleh Hizbullah dalam membantu Hamas dalam memerangi Israel bernama Burkan. Hassan Nasrallah yang merupakan pimpinan Hizbullah mengatakan, pasukannya akan menggunakan rudal Burkan untuk pertama kalinya.
Menurutnya, rudal Burkan memiliki hulu ledak berat dengan muatan hingga 300-500 Kilogram. Selain itu, Nasrallah juga mengecam Amerika atas perang Israel-Palestina, yang disampaikannya pada Sabtu (11/11). Nasrallah menyampaikan bahwa Amerika adalah satu-satunya negara yang dapat menghentikan serangan Israel di Gaza namun hal tersebut tidak dilakukan.
Nasrallah pun menuturkan, serangan terhadap pasukan Amerika di Irak dan Suriah, yang menurut Washington mencapai lebih dari 40 serangan roket dan serangan drone, akan terus berlanjut hingga perang di Gaza berakhir.
BACA JUGA:Dihantam Roket Al Qassam, Pangkalan Militer Israel di Al-Asi Hancur
Kelompok Hisbullah pada Jumat (10/11) menyerang Israel Utara dengan 3 drone setelah, usai Israel di Suriah Tengah menewaskan 7 pejuang Hizbullah.
Serangan drone ke kota Eilat di Laut Merah Israel pada hari Kamis lalu pun disebutkan sebagai pencapaian besar. Hizbullah menyerang pos-pos Israel di sepanjang perbatasan. Kelompok ini menyibukkan 3 divisi tentara Israel pada saat pasukan Israel masuk ke Gaza.
"Pihak yang bisa menghentikan agresi ini adalah pihak yang mengendalikannya (Agresi, red). Siapa pihak tersebut? Itu adalah Amerika," sampai Nasrallah. (**)