Radarkoran.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Sosokan Baru Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, pada tahun 2024 ini masih menganggarkan dana pencegahan dan penanganan stunting di dalam APBDes.
Ini dilakukan dalam rangka membantu serta mendukung program pemerintah menghapuskan angka stunting di tengah masyarakat.
Besaran anggaran pencegahan dan penanganan stunting untuk kali ketiga secara berturut-turut pada tahun 2024 ini, menurut Kepala Desa Sosokan Baru, Setion Mahyudi, berjumlah Rp 10 juta.
Besaran dana ini, lanjut Kades Setion, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai sebesar 25 persen dari pagu anggaran Dana Desa (DD).
"Tahun ini, kembali kita anggarkan dana bantuan pencegahan dan penanganan stunting. Namun untuk tahun ini besarannya menurun dari tahun sebelumnya. Karena memang tidak terdapat warga yang mengalami stunting di Desa Sosokan Baru," ujar Setion, Kamis 06 Juni 2024.
Untuk penyaluran bantuan pencegahan stunting ini, sambung Kades Setion, akan disalurkan oleh pihaknya dalam waktu dekat.
Sedangkan penerima bantuan ini di antaranya warga yang sedang hamil, balita, dan ibu menyusui.
BACA JUGA:Pencegahan Stunting Harus Libatkan Semua Pihak hingga Tingkat Desa
Tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, bantuan pencegahan stunting yang disalurkan adalah makanan tambahan bergizi seperti telur, susu, daging, ikan, dan vitamin.
"Bentuknya berupa makanan tambahan. Namun tidak semua warga mendapatkannya, hanya orang-orang yang masuk ke dalam kretaria," papar Kades lagi.
Selanjutnya, Kades Setion juga menyampaikan, dari bantuan makanan tambahan bergizi ini salah satunya telur, memiliki peran penting untuk meningkatkan berat badan dan tinggi badan.
Dengan meningkatnya nutrisi, diharapkan kemampuan otak balita juga akan berkembang, sehingga pencegahan stunting bisa berhasil.
Lalu, Kades Sosokan Baru ini juga mengingatkan supaya warga desanya untuk benar-benar memperhatikan makanan yang diberikan kepada balita. Hal ini penting, sebab makanan yang bergizi dan memiliki nutrisi dapat diserap dengan baik oleh balita, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal.
"Kepada warga kami mengimbau, nantinya bantuan ini harus diberikan kepada orang yang masuk kretaria seperti balita. Jangan disalah gunakan, termasuk jangan dijual kembali," demikian Kades Setion.