Ekspor Bengkulu Kembali Mengalami Peningkatan
Infografis perkembangan ekspor di wilayah Bengkulu per Juli 2024--IST/RK
Radarkoran.com - Setelah beberpa bulan terkahir mengalami penurunan, nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2024 akhirnya naik sebesar 40,02 persen atau mencapai angka 13,94 juta USD dibandingkan dengan bulan Juni 2024 yang tercatat sebesar 9,96 juta USD. Dan nilai ekspor ini naik sebesar 11,11 persen apabila dibandingkan dengan bulan Juli 2023 yang tercatat 12,55 juta USD.
"Kondisi ekspor di Bulan Juli 2024 berada di angka 13,94 juta USD secara y-o-y atau di Juli 2023 mengalami peningkatan 11,11 persen. Dan jika dibandingkan dengan Juni 2024 ada kenaikan sebesar 40,02 persen. Jadi secara bulanan dan tahunan terjadi peningkatan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME.
Jika dilihat dari lokasi ekspor, nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2024 yang melalui Pelabuhan Pulau Baai mencapai 13,38 juta USD (95,98 persen), melalui Pelabuhan Boom Baru (Sumatera Selatan) mencapai 0,56 juta USD (3,98 persen), melalui Soekarno Hatta mencapai 5,29 ribu USD (0,04 persen), dan melalui Ngurah Rai mencapai 0,01 ribu USD (0,00 persen).
"Dari Bandara Soekarno Hatta dan Ngurah Rai relatif kecil karena barang ekspor sifatnya untuk benda pos, jadi yang andil terbesar dari Pelabuhan Pulau Baai sebesar 95,98 persen," imbuh Win Rizal.
BACA JUGA:DBD di Bengkulu Tembus 3.965 Kasus
Sementara itu, dari segi komoditas yang diekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2024 masih didominasi oleh batu bara sebesar 13,38 juta USD (95,98 persen), lalu disusul komoditas karet sebesar 0,56 juta USD (3,98 persen), lintah sebesar 1,81 ribu USD (0,01 persen), dan komoditas lainnya sebesar 3,49 ribu USD (0,03 persen).
Ekspor Provinsi Bengkulu pada Juli 2024 mengalami kenaikan sebesar 40,02 persen jika dibandingkan dengan ekspor pada Juni 2024. Kenaikan ekspor ini dikarenakan ekspor komoditas batu bara naik hingga sebesar 43,05 persen, ekspor lintah naik sebesar 2,03 persen, dan komoditas lainnya naik sebesar 155,67 persen. Sedangkan ekspor karet mengalami penurunan sebesar 7,36 persen.
"Dari Januari sampai Juli 2024 komoditas ekspor Bengkulu masih didominasi oleh batubara dan sisanya ekspor lainnya," sampai Win Rizal.
Lebih jauh, dari segi pangsa ekspor, ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2024 yang menuju negara ASEAN tercatat sebesar 4,50 juta USD (32,26 persen), ke Uni Eropa tercatat sebesar 0,17 juta USD (1,25 persen), dan negara lainnya tercatat sebesar 9,29 juta USD (66,49 persen).
BACA JUGA:DISUKA Beri Kebebasan Pers Berikan Kritik untuk Membangun Daerah
Menurut negara utama tujuan ekspor, ekspor terbesar Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2024 yaitu ke India sebesar 8,89 juta USD (63,73 persen), Kamboja sebesar 3,85 juta USD (27,64 persen), Malaysia sebesar 0,64 juta USD (4,62 persen), Jepang sebesar 0,38 juta USD (2,75 persen), Slovenia sebesar 0,17 juta USD (1,25 persen) dan negara lainnya sebesar 2,03 ribu USD (0,01 persen).
Sedangkan dari segi komoditas yang diekspor, tujuan ekspor ke India pada Juli 2024 adalah batubara, ke Kamboja adalah batubara, dan Malaysia yaitu batubara dan paket pos, Jepang yaitu karet, paket pos dan serangga, Slovenia yaitu karet. Sedangkan komoditas yang diekspor ke negara lainnya yaitu, lintah, dan paket pos lainnya.
"Sedangkan sejak bulan September 2021 hingga Juli 2024, tidak tercatat dari pihak bea cukai ada impor barang ke Provinsi Bengkulu," tambah Win Rizal.
Ia menyebut, tidak adanya impor tersebut ditengarai adanya barang yang diimpor dan ditujukan ke Bengkulu, tapi pembongkaran barangnya di provinsi lainnya. Dengan demikian bukan tercatat sebagai impor Provinsi Bengkulu.