Mahasiswa Diingatkan Tidak Terpengaruh Polarisasi Politik

Presma Trisakti mengingatkan mahasiswa untuk tidak terpengaruh polarisasi politik. --FOTO/NET

BACAKORAN RK - Presiden Mahasiswa Trisakti, Vladima Insan Mardika mengingatkan sesama mahasiswa dan para pemuda-pemudi supaya tetap setia di barisan rakyat, di tengah kontentasi pemilihan umum.

"Kami mengajak mahasiswa khususnya, tidak terseret kepentingan elite politik serta menggaungkan politik praktis yang notabene tidak akan memberikan kemenangan utuh bagi rakyat," kata Vladima dikutip, Senin 25 Desember 2023.

Vladima berharap, mahasiswa mampu mengawal pelaksanaan Pemilu dengan intelektualitas, sehingga dapat menguji pikir dan gagasan serta karakter para calon demi kepentingan rakyat, bukan untuk elite politik.

"Hentikan berbagai bentuk politik identitas, atau unsur apapun yang mampu memicu perpecahan. Mahasiswa harus mencerminkan kaum intelektual, yang setia di garis rakyat," tegas Vladima. 

Dia menilai bahwa dalam Pemilu kali ini mahasiswa Trisakti menyoroti adanya berbagai hal yang baru, terutama adanya putusan MK yang "Memodifikasi" ketentuan usia untuk berkontestasi memperebutkan amanah rakyat.

Kemudian secara demografis, Pemilu kali ini diwarnai dengan adanya beragam "First voter" para pemilih baru dan anak muda dengan jumlah kurang lebih 56 persen dari populasi.

"Hal ini memicu pola pola yang lahir seperti relawan untuk paslon dari para kaum muda dan bahkan intelektualitas," kata Vladima.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Tolak Teken Keppres Pemberhentian Firli Bahuri

Kepresidenan Mahasiswa, sambung Vladima, harus menonjolkan karakter intelektual, bicara kebenaran serta mengekspos kebohongan.

Para intelektual harusnya berada di barisan para rakyat dan menganalisis penuh janji janji kampanye, kapabilitas Paslon sebagai bentuk pengawalan Pemilu itu sendiri. Vladima juga menegaskan, para mahasiswa pun dinilai tidak bijak ketika terlibat dengan kepentingan politik praktis. 

"Apalagi saat berada pada tahap terkontaminasi akut akan kepentingan politik elite. Hal ini bisa menimbulkan perpecahan antar gerakan, dan khususnya gerakan mahasiswa," demikian Vladima. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan