Kalah dari Onlineshop, Toko Baju di Kepahiang Sepi Pembeli
KURIR : Aktivitas kurir SPX Expres siap mengantarkan pesanan pembelanjaan online setiap harinya.--YUS/RK
Radarkoran.com - Efek onlineshop atau marketplace yang menjamur membawa efek bagi pedangan baju di pasar tradisional dan toko-toko di daerah, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.Pedagang mengeluh penjualan yang sepi dan menurunnya omzet, serta ditambah tingginya harga sewa toko di pusat kota di daerah ini. Seperti dipaparkan Ridho, salah satu pemilik toko busana remaja yang mengaku omzetnya menurun drastis hingga 50 persen pada beberapa tahun belakang ini.
Dia menyebut, keberadaan onlineshop yang membuat penurunan pembeli.
Menurutnya, dulu momentum menjelang satu bulan lagi puasa dan seminggu mau lebaran merupakan berkah baginya. Namun, sekarang hal itu sudah tidak lagi ia dapatkan setelah muncul berbagai platform jual beli online.
"Dulu kalau menjelang satu bulan puasa dan tahun baru, termasuk kalau harga kopi tinggi ya lumayan ramai pembeli. Tetapi sekarang tidak, semenjak bisa beli lewat online. Sekarang sepi omzet turun 50 persen, online sudah masuk ke pelosok desa, ditambah harga sewa di jalur protokol satu pintu 4x4 meter satu tahun Rp 45 juta, tambah berat," kata Redho kepada Radarkoran.com, Kamis 28 November 2024.
Dirinya juga menyadari, bahwa belanja online memang lebih enak dan lebih mudah. Karena tanpa harus ke mana-mana, orang bisa belanja sesukanya dan dapat berbagai bonus.
BACA JUGA:Berjiwa Besar, Cabup Riri Ucapkan Selamat kepada Pemenang Pilkada Kepahiang
"Bahkan orang sakit saja, bisa belanja apa yang mereka mau. Tinggal pencet Hp, barang sudah datang sampai di rumah," jelasnya.
Lebih lanjut, dikatakan Ridho, pemerintah harus mulai mengatur sistem berjualan online ini.
"Toko mengurus perizinan, bayar pajak reklame, bayar pajak PPh itu sudah sangat berat, tetapi pedagang online tidak jelas pajak dan izinnya," cetusnya.
Jadi solusinya, sambung Ridho, pemerintah daerah dapat lebih memerhatikan dan mengatur perdagangan online. Efeknya sangat besar sekali kepada toko toko tradisional yang ada saat ini.
"Memang sudah zamannya. Mau tidak mau, memang harus mengikuti perkembangan teknologi. Namun dari dinas terkait, setidaknya membatasi berdirinya agen-agen onlineshop atau marketplace yang saat ini menjamur di Kabupaten Kepahiang," pungkasnya.