Mana yang Lebih Dahulu Ada, Ayam atau Telur?, Ini Jawaban Secara Ilmiah

TELUR AYAM : Jawaban Secara Ilmiah, atas mana yang lebih dahulu ada, Ayam atau telur? --FOTO/ILUSTRASI

Radarkoran.com - Mungkin selama ini anda bertanya - tanya, mana yang lebih dahulu ada, Ayam atau telur? 

Untuk menjawab pertanyaan tentunya, lebih dulu kita mulai dengan beberapa cerita tentang telur.

Dilansir Radarkoran.com dari nationalgeographic.grid.id, jauh sebelum ayam ada, telur sudah menjadi bagian dari kehidupan di bumi, bahkan jutaan tahun yang lalu.

Para peneliti memperkirakan bahwa telur pertama berevolusi sekitar 500-600 juta tahun yang lalu. Pada saat yang sama, telur pertama dengan cangkang keras muncul sekitar 312 juta tahun yang lalu selama periode Karbon (Carboniferous).

Kemudian, sekitar 150 juta tahun yang lalu, telur burung sejati pertama muncul. Telur ayam, seperti yang kita kenal sekarang, adalah hasil dari proses evolusi dan pembiakan selektif selama ribuan tahun.

Untuk membahas lebih dahulu ada, Ayam atau telur?, sehingga kita berbicara tentang telur secara umum. Telur sudah pasti ada jauh sebelum ayam, kata Ellen Mather, doktor pengajar dari Flinders University.

Selanjutnya, sejarah telur secara umum. 

Dikutip dari On Manorama, telur sudah ada sejak awal kehidupan di bumi. Kecuali sebagian besar mamalia, hampir semua hewan bertelur.

Cara yang disukai alam untuk meneruskan pewarisan genetik adalah melalui telur, menurut Jules Howard, penulis Infinite Life, sebuah buku yang membahas kemunculan telur.

Howard berspekulasi bahwa asal mula telur pertama terkait dengan evolusi awal kehidupan itu sendiri. Telur berfungsi sebagai wadah, yang memungkinkan gen untuk bergabung dengan cara baru melalui fusi sel telur dan sperma.

Sebelum evolusi telur, bentuk kehidupan mikroskopis mengandalkan kloning untuk bereproduksi, yang pada dasarnya menciptakan salinan diri mereka sendiri. 

BACA JUGA:Pemberitahuan Bagi Ahli Hisap, Pemerintah Pastikan Harga Rokok Naik 2025

Metode ini menghasilkan keturunan yang secara genetik identik dengan induknya, yang berarti mereka memiliki keragaman genetik yang terbatas dan kekebalan yang rendah. 

Akibatnya, mereka rentan terhadap serangan virus dan parasit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan