Festival Umbung Kutei Lestarikan Budaya Lokal Kabupaten Kepahiang

TEBANG : Wabup Kepahiang, H. Zurdi Nata menebang tebu yang menndakan acara Umbung Kutei dimulai.--EPRAN/RK

KEPAHIANG RK - Festival Umbung Kutei yang diselenggakaran Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kepahiang Provinsi Bengkulu sangat bermanfaat. Karena melalui kegiatan yang dilaksanakan itu, masyarakat Kabupaten Kepahiang lebih mengetahui dan lebih paham lagi terkait budaya lokal (Budaya Rejang, red) yang dimiliki oleh Kabupaten Kepahiang.

Festival Umbung Kutei sendiri akan dilaksanakan selama 3 hari ke depan dan dibuka secara langsung Wakil Bupati (Wabup) Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP, Kamis (16/11).

Disampaikan Wabup Zurdi Nata, Umbung Kutei merupakan kegiatan positif serta bermanfaat baik untuk jajaran Pemkab Kepahiang sendiri maupun untuk seluruh masyarakat Kabupaten Kepahiang. Karena dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Kepahiang lebih mengetahui dan paham terkait budaya lokal Kabupaten Kepahiang.

"Ini sangat baik dan bermanfaat sekali, karena keluarga kita, masyarakat kita se Kabupaten Kepahiang mendapatkan pemahaman dan pengetahuan lebih terkait budaya lokal Kabupaten Kepahiang," kata Wabup.

Lanjut disampaikan Wabup, kemungkinan masih banyak masyarakat Kepahiang miskin pengalaman terkait budaya lokal. Dengan kegiatan Umbung Kutei ini, prosesi budaya Kabupaten Kepahiang terlihat di dalamnya, mulai dari penyambutan raja, hingga kepada kesenian lokal, makanan khas Kepahiang, dan sejumlah penampilan budaya lokal lainnya. 

"Dengan Umbung Kutei ini kita bisa mengenal apa saja budaya yang kita miliki, apa saja makanan yang kita miliki. Selain itu, mungkin masih banyak warga Kabupaten Kepahiang yang tidak mengetahui terkait budaya lokal kita, apalagi sekarang di era globalisasi sekarang. Umbung Kutei inilah mengingatkan kita, bahwasanya kita mempunyai budaya lokal dan harus kita lestarikan," papar Wabup. 

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kabupaten Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.P.Pt, MM menambahkan, Festival Umbung Kutei mempunyai arti tersendiri. Umbung merupakan penyambutan raja yang dilakukan oleh rakyatnya, sementara Kutei pertemuan beberapa marga.

Untuk di Kabupaten Kepahiang sendiri mempunyai 2 marga, merigei (Merigi) dan marga Bermanai (Merigi). "Di kegiatan Umbung Kutei inilah mulai dari penyambutan sang raja hingga pertemuan antara 2 marga," tambah Nining.

BACA JUGA:19 Dokumen ADD/DD Dibongkar Dinas PMD Kepahiang  

Dirinya juga berharap, melalui festival Umbung Kutei dapat menyatukan seluruh masyarakat Kepahiang dari berbagai marga. Dengan banyaknya marga di Kepahiang, sehingga lebih bervaraiasi dan lebih berwarna.

"Di sinilah tempat kita bertemu dari berbagai marga. Selain itu kegiatan Umbung Kutei ini juga menampilkan sejumlah kebudayaan lokal termasuk makanan khas Kabupaten Kepahiang. Ke depan, penambilan Umbung Kutei akan lebih variasi dan variatif lagi sehingga menjadi ciri khas budaya kita di Kabupaten Kepahiang ini," demikian Nining.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan