Pengurus Koperasi Merah Putih Kabupaten Lebong Bakal Dilatih

Koperasi Merah Putih--Ilustrasi

Radarkoran.com - Meski 103 Koperasi Merah Putih yang sudah dibentuk di Kabupaten Lebong masih belum beroperasi secara optimal. Namun, peningkatan kapasitas para pengurus koperasi tersebut akan mulai dilatih guna mendukung percepatan implementasi program tersebut.

Yaitu dengan melaksanakan pelatihan bagi pengurus Koperasi Merah Putih yang akan digelar selama tiga hari, mulai dari tanggal 27 hingga 29 Oktober 2025, bertempat di kantor Disperindag Provinsi.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi (rakor) yang dilaksanakan pada 2 Oktober lalu di tingkat provinsi, dan dihadiri oleh perwakilan Disperindagkop UKM Lebong. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Lebong, Yepi Purawanti, SE, M.Ak, melalui Kabid Perdagangan, Gusran Hajis, menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat fondasi kelembagaan Koperasi Merah Putih. Ia menyebut bahwa setiap koperasi akan diwakili oleh dua orang pengurus inti, yaitu ketua dan sekretaris.

"Melalui pelatihan ini, kami ingin menambah pemahaman para pengurus koperasi terkait manajemen kelembagaan, operasional koperasi, dan arah kebijakan program Koperasi Merah Putih. Harapannya, koperasi-koperasi desa ini nantinya bisa segera aktif dan benar-benar berjalan sesuai tujuan," ujar Gusran.

BACA JUGA:140 Warga Kabupaten Lebong Alami Gangguan Jiwa, 5 Diantaranya Terpaksa Dipasung

Lebih lanjut, Gusran menjelaskan bahwa seluruh biaya pelatihan akan ditanggung oleh pihak provinsi melalui skema dana dekonsentrasi (dekon). Ini mencakup akomodasi, konsumsi, serta perlengkapan pelatihan selama kegiatan berlangsung.

"Peserta tinggal datang dan mengikuti pelatihan dengan serius. Ini kesempatan emas bagi pengurus koperasi di desa-desa untuk benar-benar memahami peran dan tugasnya," tambahnya.

Meskipun struktur dan kelembagaan Koperasi Merah Putih sudah dibentuk di banyak desa, belum ada koperasi yang benar-benar aktif secara operasional di Kabupaten Lebong.

Kendala terbesar disebut-sebut adalah kurangnya pemahaman dan kapasitas manajerial dari para pengurus koperasi.

Karena itu, pelatihan ini dinilai sangat penting sebagai solusi awal agar koperasi-koperasi tersebut tidak hanya ada di atas kertas, tetapi benar-benar mampu menjalankan fungsi ekonominya. Program ini juga menjadi salah satu upaya untuk membangun kemandirian ekonomi desa secara menyeluruh.

"Jika pengurusnya paham dan siap, maka koperasi bisa menjadi penggerak ekonomi desa. Ini bukan sekadar formalitas, tapi harus betul-betul dijalankan," tukasnya

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan