Jaksa Kejari Benteng 'Lirik' Dugaan Pemotongan Dana PIP

Radarkoran.com - Jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mulai melirik dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di daerah ini. Kejari Benteng pun sudah memberikan tanggapan mengenai adanya informasi dugaan pemotongan dana PIP di salah satu sekolah di wilayah Kecamatan Karang Tinggi. 

Disebutkan, dugaan pemotongan dana PIP tersebut dikabarkan mencapai Rp 50 ribu per penerima, dengan modus untuk biaya upah atau pembuatan surat pengantar. Hal tersebut disampaikan Kajari Bengkulu Tengah, Dr. Firman Halawa, SH, MH melalui Kasi Intel, Yudi Adiyansah, SH, MH.

Yudi menerangkan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pimpinan untuk menindaklanjuti informasi ini. Yudi mengatakan, pihaknya melakukan tindakan lebih lanjut sesuai arahan dari pimpinan. 

"Nanti kita akan sampaikan informasi lebih lanjut terkait persoalan ini, karena terlebih dahulu kita akan meminta petunjuk dari pimpinan mengenai langkah

yang akan dilakukan selanjutnya. Kita juga mengingatkan kepada sekolah yang bersangkutan dan sekolah-sekolah lainnya, untuk tidak melakukan pungutan yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku," tegas Yudi.

BACA JUGA:Dugaan Biaya PTSL Langgar Aturan, BPN Benteng Didesak Turun Lapangan

Sementara itu, Aktivis Bengkulu Tengah Tiwot menuturkan, aparat penegak hukum harus segera mengusut tuntas isu pemotongan dana PIP yang terjadi di Bengkulu Tengah. 

Menurutnya, kejelasan terkait penggunaan pemotongan tersebut harus segera diungkap supaya tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. 

"Dana PIP merupakan program pemerintah yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. Jika dana ini dipotong, tentunya akan merugikan penerima manfaat. Kami harap aparat penegak hukum segera melakukan pengusutan, dan memastikan apa tujuan pemotongan tersebut, serta menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam pemotangan," singkat Tiwot.