Didominasi Longsor, 23 Bencana Alam Terjadi di Lebong Sepanjang 2024

Salah satu peristiwa longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Rimbo Pengadang pada tahun 2024 lalu--IST/RK
Radarkoran.com - sebanyak 23 bencana alam terjadi di Kabupaten Lebong sepanjang tahun 2024 lalu. Mayoritas bencana yang melanda itu adalah bencana longsor dengan 18 kejadian. Sisanya, 5 bencana alam yang terjadi adalah bencana banjir.
Kepala BPBD Lebong, Tantawi, SP menjelaskan bencana longsor paling sering terjadi di wilayah Kecamatan Rimbo Pengadang. Sementara bencana banjir mayoritas melanda Kecamatan Topos dan Kecamatan Pinang Belapis.
"Berdasarkan data yang kami peroleh, sepanjang tahun 2024 terdapat 23 kejadian bencana alam di Kabupaten Lebong," sampainya.
Menurut Tantawi, berdasarkan peta bencana BPBD Lebong, terdapat beberapa wilayah yang masuk dalam kategori zona merah rawan bencana. Wilayah-wilayah tersebut tersebar di sembilan kecamatan, di antaranya zona merah longsor dan pohon tumbang yakni Desa Mangkurajo, Suka Sari, dan Kutai Donok di Kecamatan Lebong Selatan, Desa Talang Ratu dan Kelurahan Rimbo Pengadang di wilayah Kecamatan Rimbo Pengadang, Desa Tik Sirong Kecamatan Topos, Desa Tik Tebing Kecamatan Lebong Atas serta Desa Air Kopras dan Tambang Sawah di Kecamatan Pinang Belapis.
BACA JUGA:Sabar, Pencairan DD dan ADD Masih Tunggu Perbup
Selanjutnya untuk zona rawan banjir yakni Desa Lemeu, Kota Agung, dan Pangkalan di Kecamatan Uram Jaya, Desa Nangai Amen dan Talang Bunut Kecamatan Lebong Utara, Desa Pyang Mbik dan Garut Kecamatan Amen, Desa Muning Agung dan Ujung Tanjung III Kecamatan Lebong Sakti.
Selanjutnya Desa Bungin, Lebong Tengah, dan Karang Anyar Kecamatan Bingin Kuning serta Desa Talang Donok dan Bajok di Kecamatan Topos.
"Jika melihat peta, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Lebong tergolong rawan bencana, baik itu longsor maupun banjir," jelas Tantawi.
Lebih lanjut, Tantawi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Ia menekankan bahwa bencana alam dapat terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi, terlebih saat musim hujan seperti sekarang.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir," tambahnya.
Sebagai langkah mitigasi, BPBD Lebong terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Edukasi ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami cara mengantisipasi dan menyelamatkan diri saat bencana terjadi.
"Sosialisasi ini kami lakukan agar masyarakat lebih siap menghadapi bencana. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat bisa lebih sigap dan tahu tindakan yang harus dilakukan ketika bencana terjadi," tutupnya.