Berkah Ramadan, Harga Kopi Robusta Kepahiang Terus Alami Kenaikan, Berapa?

HARGA: Jelang Lebaran, harga kopi di kepahiang meroket--JIMMY/RK
Radarkoran.com - Bulan suci ramadan sudah berjalan selama 8 hari, disaat yang bersamaan, masyarakat kini juga tengah mulai mempersiapkan diri untuk menyambut Hari raya idul fitri 1446 H. Ramadan kali ini, nampaknya menjadi berkah tersendiri bagi para petani di Kabupaten Kepahiang. Bak ketiban rezeki nomplok, petani di Kabupaten Kepahiang baru-baru ini mendapatkan kabar yang luar biasa baik. Bagaimana tidak, ditengah kebutuhan mempersiapkan modal lebaran, harga kopi mendadak naik hingga menembus rekor yang pernah ada sepanjang sejarah Kabupaten Kepahiang berdiri.
Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.IP yang dalam hal ini juga merupakan seorang toke kopi ternama di Kabupaten Kepahiang, mengatakan bahwa harga kopi di Kabupaten Kepahiang saat ini, sudah mencapai Rp 75 ribu perkilo.
"Harga kopi semakin bagus, sekarang sudah mencapai Rp75 ribu perkilo. Tentu ini menjadi berkah tersendiri bagi petani kopi di Kepahiang, ditengah kebutuhan ramadan dan jelang Idul Fitri nanti," ujar Zurdi Nata.
Disebutkan Nata, harga kopi senilai Rp 75 ribu perkilo tersebut, dikhususkan bagi kopi yang berkualitas bagus saja. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan harga kopi ini, masyarakat khususnya para petani kopi diminta untuk menjaga kualitas kopinya agar tetap bagus.
"Ini untuk kopi yang kualitasnya bagus, jadi masyarakat khususnya petani kopi, kami inbau untuk mempertahankan kualitas kopinya. Supaya mendapatkan harga jual yang tinggi," sambungnya.
BACA JUGA:Lahan PT. TUMS Diambil Alih? Kepahiang Berencana Sulap Jadi Kebun Kopi
Sementara itu disisi lainnya, Zurdi Nata juga mengatakan bahwa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang, juga berencana untuk memberikan bonus kepada petani kopi di Kabupaten Kepahiang. Tidak sembarangan petani, bonus ini hanya diberikan oleh pemerintah kepada petani yang siap untuk menjaga kualitas produksi kopinya saja.
Menurut Nata, untuk menetapkan kepada siapa bonus ini diberikan, pihaknya berencana untuk menyelenggarakan sebuah perlombaan khusus bagi para petani kopi. Menurut Nata, bonus itu akan diserahkan oleh pemerintah kepada petani yang merawat kebun dan melakukan pengelolaan kopi dengan baik, hingga menghasilkan kopi berkualitas tinggi.
"Ini sebagai bentuk motivasi kepada petani kopi kita ya, nanti kita akan siapkan bonus. Tapi jangan salah sangka, bonus ini hanya kita berikan kepada petani yang siap untuk menjaga kualitas produksi kopinya dengan baik saja, nanti akan kita perlombakan," demikian Nata.
Ia mengatakan bahwa, proses penilaian nantinya akan dilakukan oleh Tim Juri yang dibentuk oleh Pemkab Kepahiang melalui Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang. Proses penilaiannya sendiri, tim juri akan turun langsung untuk mengunjungi kebun milik para peserta lomba dan menilai buah kopi yang belum dipanen serta yang sudah dipanen.