Benarkah Meninggal Dunia Saat Bulan Ramadan Masuk Surga? Simak Ulasannya

SURGA : Meninggal dunia saat bulan Ramadan--FOTO/ILUSTRASI

Radarkoran.com - Mungkin anda sudah sering mendengarkan kalimat, jika ada orang yang meninggal saat bulan puasa maka akan masuk surga. Sejatinya memang, bulan Ramadan merupakan bulan yang istimewa, bagaimana tidak segala amal perbuatan yang dilakukan saat Ramadan akan mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Selain itu, saat bulan puasa tiba, ada salah satu malam yang sangat istimewa yang merupakan malam lailatul qadar. Nah, terkait kebenaran orang yang meninggal dunia saat bulan Ramadan masuk surga mari kita simal ulasannya. 

Dikutip dari detik.com, dalam buku Keistimewaan Puasa Menurut Syariat & Kedokteran oleh Syeikh Mutawalli Sya'rawi, disebutkan Amr bin Murrah al Juhni berkata bahwa seseorang dari Qudha'ah datang kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata,

"Wahai Rasulullah, apa pendapatmu apabila aku mengucapkan syahadat la ilaha illallah wa annaka Rasulullah (tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya kamu adalah utusan Allah), aku salat lima waktu, melakukan puasa Ramadhan, mengerjakan ibadah (salat Tarawih) bulan Ramadhan dan menunaikan zakat?" Rasulullah SAW berkata, "Barang siapa yang meninggal dunia seperti ini maka dia termasuk golongan syuhada' dan shiddiqin." (HR Ibnu Hibban).

Selain itu, hadits riwayat Abu Hurairah yang menyebutkan pintu surga dibuka selebar-lebarnya di bulan Ramadan. Hal sebaliknya terjadi pada pinti neraja yang ditutup rapat dan para setan dibelenggu.

BACA JUGA:Zakat Profesi dalam Islam: Penjelasan, Dalil dan Cara Menghitung

"Apabila telah datang bulan Ramadan, dibukalah pintu-pintu surga, dikunci pintu-pintu neraka, dan para setan dibelenggu." (HR Muslim). Dimungkinkan, hadits itulah yang menjadi dasar kesimpulan, orang yang meninggal saat Ramadan akan masuk surga.

Berikutsejumlah pendapat ulama yang menjawab pertanyaan apakah meninggal dunia di bulan Ramadan akan masuk surga:

Fatwa Syekh Nur Ali Salman yang dikeluarkan oleh Dairatul Ifta Yordania menjelaskan orang bisa masuk surga karena rahmat Allah berdasarkan amalannya. Masuk surga bukan disebabkan bulan Ramadan.

"Masuk surga itu karena anugerah Allah, dan sebabnya karena amal saleh. Bulan Ramadhan menjadi waktu untuk beramal saleh. Tapi bukanlah maknanya siapa saja yang wafat di bulan Ramadhan akan masuk surga. Masuk surga itu karena sebab amal seperti yang telah kusebutkan." (Dairatul Ifta Fatwa Nomor 2322).

Selanjutnya, Mufti Mesir Syekh Syauqi 'Allam mengatakan orang boleh saja berharap Ramadan menjadi alasan seseorang dimasukkan ke surga Allah karena di saat itulah orang banyak beramal saleh.

"Kita berharap itu menjadi tempat diterimanya orang tersebut dan pengharapan dengan perantara waktu (Ramadhan) ini atau tempat mulia ini. Tidak diragukan lagi orang puasa dan orang haji pasti dalam kondisi taat dan orang yang meninggal dalam ketaatan akan dibangkitkan sesuai dengan cara saat ia mati." (Darul Ifta' Mesir).

Sedangkan, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan tentang waktu-waktu yang diistimewakan Allah.

"Waktu memang ada yang diistimewakan oleh Allah SWT, berbeda dengan waktu lainnya. Ada waktu harian seperti sepertiga malam, ada waktu bulanan, ada waktu tahunan, seperti Ramadan, waktu Ramadan banyak keistimewaan, jika amal saleh ditingkatkan maka pahala dilipatgandakan," terang UAH.

Hanya saja, bukan berarti waktu yang istimewa bisa menjamin seseorang bisa masuk surga. Upaya yang bisa dilakukan manusia untuk masuk surga hanyalah beramal saleh sebanyak-banyaknya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan