25 Ribu Pengurus Rumah Ibadah Bakal Dapat Jamsostek

Radarkoran.com - Sebanyak 25 ribu pengurus rumah ibadah di wilayah Bengkulu bakal mendapatkan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) BPJS Ketenagakerjaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu. 

Adapun 25 ribu pengurus rumah ibadah tersebut berdasarkan hasil pendataan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Biro Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Provinsi Bengkulu yang tersebar di 3.514 rumah ibadah yang ada di Provinsi Bengkulu. Rinciannya, 3.729 masjid, 13 vihara, 24 pura, 4 klenteng dan 198 gereja.

"Kita sudah mendata sebanyak 25 ribu pengurus di rumah ibadah yang ada di Provinsi Bengkulu bakal dicover jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan," kata Kepala Disnakertrans Provinsi Bengkulu, Syarifudin. 

Usai pendataan yang dilakukan, Disnakertrans Provinsi Bengkulu akan mempersiapkan administrasi dan persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadikan para pengurus rumah ibadah tersebut sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

BACA JUGA:PUPR Bengkulu Optimalkan Perbaikan Infrastruktur Jalan

Dengan asuransi Jamsostek ini, nantinya semua pengurus rumah ibadah sebagai penerima manfaat akan diberikan 2 program perlindungan yakni perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). 

"Setelah pendataan, nanti kita akan persiapkan administrasi dan persyaratan yang dibutuhkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujar Syarifuddin.

Perlindungan melalui jaminan sosial adalah satu diantara sekian banyak program pemerintah yang wajib ditunaikan. Tujuan progran ini tidak lain untuk mensejahterakan masyarakat serta meningkatkan kualitas pembangunan daerah.

Selaku pemerintah, harus hadir di tengah masyarakat untuk memberikan dukungan dan dorongan agar mereka hidup dengan aman, nyaman serta tentram sebagai masyarakat majemuk. Dan pemberian jaminan sosial bagi pengurus rumah ibadah ini menjadi salah satu langkah mewujudkan kehidupan yang aman, nyaman dan tentram dalam kemajemukan tersebut.