Korban KDRT di Kepahiang Difasilitasi Nginap di Hotel: DPPKBP3A Beberkan Alasannya!

DIINAPKAN: Korban KDRT di Kepahiang Terpaksa Dievakuasi ke hotel--JIMMY/RK

Radarkoran.com- Dugaan aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak kembali terjadi di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Baru-baru ini, diketahui telah terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap Mawar (identitas dirahasiakan) warga Kabupaten Kepahiang.

Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kepahiang, Linda Rospita, SH mengatakan bahwa, akibat dugaan KDRT tersebut, korban saat ini mengalami trauma berat dan juga merasa terancam atas keselamatannya. Alhasil untuk memberikan jarak antara korban dan juga terduga pelaku, korban sendiri saat ini telah dievakuasi di sebuah hotel yang alamatnya dirahasiakan dari siapa pun.

Menurut Linda, korban terpaksa dievakuasi ke sebuah hotel lantaran sampai saat ini, belum ada rumah aman di Kabupaten Kepahiang. Korban sendiri, diketahui sudah menginap di hotel tersebut selama beberapa hari ini dan saat ini masih terus dalam pantauan pihaknya, agar keselamatannya dapat terjamin.

"Iya ada korban KDRT yang sekarang ini masih dalam pengawasan kami, yang bersangkutan kami inapkan di sebuah hotel yang alamatnya kami rahasiakan dari siapa pun. Memang seharusnya diinapkan di rumah aman, tapi karena di Kepahiang masih belum ada, jadi kami inapkan di sebuah hotel. Ini demi menjamin keselamatan korban sendiri," ujar Linda.

BACA JUGA:SK Pjs Kades Diperpanjang: Nasib Kades Tajung Alam Sedang Dikaji Pemkab Kepahiang

Menurut Linda, saat ini korban masih dalam kondisi trauma dan merasa takut untuk bertemu siapapun, terkhususnya dengan terduga pelaku. Pihaknya selama beberapa hari ini, juga terus melakukan koordinasi bersama dengan pihak saudara korban terkait kondisi terkini yang bersangkutan.

"Kami juga terus melakukan koordinasi bersama dengan saudara kandungnya, rencananya memang nanti akan di pindahkan ke tempat yang lebih aman," sambungnya.

Sementara itu, Kajari Kepahiang, Asvera Primadona, SH, MH mengatakan bahwa, keberadaan rumah aman di Kabupaten Kepahiang ini memang benar-benar dibutuhkan. Sebab sebagaimana namanya, rumah aman dikhususkan bagi korban-korban yang tengah merasa terancam agar lebih terjamin keselamatannya. Dalam rumah aman itu nanti, korban akan mendapatkan pendampingan secara psikologi agar mentalnya tidak terganggu. Dengan begitu, para korban akan lebih terbuka untuk speak up dan menceritakan bagaimana peristiwa itu dapat terjadi, sehingga selanjutnya pelaku dapat diamankan dan dilakukan proses hukum lebih lanjut.

"seperti kasus ini misalnya, korban menjadi seperti tidak punya tempat yang aman. Kalau tetap di rumah, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, sebab yang bersangkutan akan tetap bertemu dengan terduga pelaku setiap hari," jelas Kajari. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan