Disdagkop UKM Kepahiang Fokus Membina 5 Koperasi Agar Aktif Kembali
Kadis Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johanes Dalos, S.Sos--DOK/RK
KEPAHIANG RK - Pemerintah Kabupaten Kepahiang melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) fokus membina 5 koperasi yang tidak aktif, dari 101 koperasi yang ada di daerah ini. Hal ini dilakukan agar ke 5 koperasi tersebut dapat kembali beroperasi dan melayani keperluan anggotanya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johanes Dalos, S.Sos mengungkapkan, keberadaaan koperasi sangat diperlukan karena sebagai penyangga ekonomi warga. Menurut dia, dengan adanya koperasi maka warga dapat membuka usaha dengan menggunakan modal dari koperasi dari organisasi ekonomi tersebut.
"Agar koperasi tersebut tetap beroperasi maka pengurusnya diminta untuk melaksanakan RAT (Rapat Anggota Tahunan). Apabila RAT tidak dilakukan maka bisa dikatakan koperasi itu tidak aktif," jelas Jan Dalos.
Lanjut dia menjelaskan, untuk meningkatkan pemahaman pengurus koperasi, pihaknya menyelenggarakan sejumlah pelatihan. Yaitu, tentang sistem operasional manajemen, sistem operasional prosedur, dan kelembagaan koperasi.
"Agar permasalahan yang sering dihadapi oleh koperasi, dikarenakan pengurus yang tidak rapi serta tidak konsisten dalam pencatatan keuangan, kita minta PPKL (Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan) memberikan pemahaman kepada pengurus-pengurus koperasi yang bersangkutan," jelasnya.
BACA JUGA:Lagi, Disdag Kepahiang Ingatkan Pengkalan Harus Jual Elpiji 3 Kg Sesuai HET
Disinggung terkait proses pembubaran koperasi tidak aktif tersebut, Jan Dalos menyebutkan, bukanlah kewenangan pihaknya. Namun koperasi yang tidak aktif diberikan waktu tiga tahun untuk berbenah, dengan harapan dapat beroperasi kembali.
"Kita tidak ingin buru-buru mengusulkan pembubaran koperasi tidak aktif ke Kementerian Koperasi, kita kasih waktu agar koperasi bersangkutan berpikir lagi. Karena sekali dibubarkan, anggota lain yang pada saatnya nanti ingin mengurus koperasi lagi akan kesulitan," demikian Jan Dalos.