Soal Lebih dari Seribu Anak Tidak Sekolah, Bupati Rachmat: Kalau Tidak Mampu Lapor Saya

PRIHATIN : Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.Ap mengatakan, dirinya prihatin informasi ada 1.494 anak di Bengkulu Tengah, masuk kategori Anak Tidak Sekolah atau ATS. --CANDRA/RK

Radarkoran.com - Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.Ap mengatakan, dia sangat prihatin dengan adanya informasi tekait 1.494 anak di Bengkulu Tengah, masuk kategori Anak Tidak Sekolah (ATS), berdasarkan data pada Dasbor Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). 

Mengenai kondisi ini, Bupati Rachmat menerangkan, persoalan pendidikan merupakan salah satu konsen Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah, sejak awal diaawal menjabat sebagai bupati. Dia menuturkan, setiap melakukan peninjauan ke sekolah-sekolah, ia selalu berpesan agar setiap siswa harus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 

"Kalau tidak mampu lapor saya. Setiap anak yang ada di Bengkulu Tengah ini harus bersekolah, beberapa kebijakan telah kita lakukan. Seperti memberikan perlengkapan dan seragam gratis untuk anak-anak tidak mampu," sampai Bupati Rachmat, Kamis 31 Juli 2025.

Dia melanjutkan, ke depan Pemkab Bengkulu Tengah akan terus mengawal seluruh anak di daerah ini supaya terus mendapatakan pendidikan dan mengikuti program wajib belajar 13 tahun.

"Kan data dari Dikdasmen ini belum tahu dari tahun berapa, sampai tahun berapa. Tetapi kita akan terus berupaya supaya seluruh anak di Bengkulu Tengah mendapatkan pendidikan yang sesuai," ujar Bupati Rachmat. 

BACA JUGA:Lebih dari Seribu Anak di Bengkulu Tengah Tercatat Tidak Sekolah, Jadi Perhatian Kemendikdasmen

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkulu Tengah, Drs. Tomi Marisi, M.Si mengatakan kalau pihaknya akan langsung melakukan pendataan ulang di seluruh sekolah untuk memastikan data tersebut. 

"Ya kita akan data dulu, kita lihat sekolah-sekolah mana saja yang memiliki ATS terbanyak. Setelah itu baru kita bisa ambil langkah serius untuk menangani ini," sampai Tomi Marisi.

Untuk diketahui, ada 1.494 anak di Kabupaten Bengkulu Tengah masuh dalam kategori ATS tahun 2025. Jumlah tersebut diperoleh berdasarkan data dari Kemdikdasmen yang diolah dari beberapa sumber, mulai dari dapodik hingga e-NIS. 

Direktorat SD Kemendikdasmen, Djohan Achmadi mengungkapkan, jumlah ATS di Kabupaten Bengkulu Tengah termasuk dalam kategori yang cukup tinggi. 

"Kalau secara keseluruhannya di Provinsi Bengkulu ini, ada lebih dari 11 ribu anak yang tidak sekolah. Dan untuk di Bengkulu Tengah ada sekitar 1.494 anak dari tingkatan SD, SMP dan SMA," sampai Djohan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, ada berbagai faktor menjadi penyebab anak tidak melanjutkan pendidikan. Diantaranya kondisi ekonomi keluarga, lingkungan sosial budaya, perundungan atau Bullying, dan juga kenakalan remaja. Oleh karena itu ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergotong royong menangani persoalan ini secara bersama-sama. 

Program penanggulangan ATS merupakan salah satu agenda prioritas Kemendikdasmen, dan juga menjadi perhatian langsung Presiden Republik Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, jumlah ATS di tingkat nasional telah mencapai angka kisaran 4 juta anak.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan