Program Cetak Sawah Baru di Rejang Lebong Mulai Dikerjakan

Bupati dan jajaran Pemkab Rejang Lebong serta pihak terkait lainnya saat meninjau pembukaan lahan baru di Desa Tanjung Gelang pada Jumat, 8 Agustus 2025--Gatot/RK
Radarkoran.com - Program Cetak Sawah baru di wilayah Kabupaten Rejang Lebong mulai dikerjakan. Jumat 8 Agustus 2025, dilakukan launching cetak sawah di Desa Tanjung Gelang, Kecamatan Kota Padang, seluas 604 hektare.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong mendapatkan alokasi kuota program cetak sawah baru seluas 1.075 hektare (ha) yang tersebar dalam beberapa kecamatan di Rejang Lebong. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan dan menjadikan Rejang Lebong sebagai lumbung pangan di Provinsi Bengkulu.
"Kabupaten Rejang Lebong mendapatkan kuota program Cetak Sawah Rakyat seluas 1.075 hectare. Seluas 604 hektare sudah kita launching di Desa Tanjung Gelang, Kecamatan Kota Padang," kata Bupati Rejang Lebong, H. M. Muhammad Fikri, SE, M.AP.
Ia menuturkan, selain di Desa Tanjung Gelang, Kecamatan Kota Padang seluas 604 hektare, cetak sawah baru ini akan dilaksanakan di beberapa lokasinya seperti di Desa Lubuk Mumpo, Kecamatan Kota Padang, Desa Suka Merindu, Kecamatan Sindang Beliti Ilir, dan Desa Belumai II, Kecamatan Padang Ulak Tanding.
BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Komitmen Implementasi Digitalisasi Layanan Kepegawaian
"Sisa kuota pencetakan sawah seluas 471 hektare lainnya akan segera dilaksanakan," imbuhnya.
Bupati Fikri berharap, dengan telah direalisasikannya program cetak sawah tersebut, Rejang Lebong dapat mewujudkan swasembada pangan dan mengembalikan marwahnya sebagai daerah lumbung padi yang sebelumnya sempat disandang oleh Rejang Lebong.
"Dengan adanya cetak sawah baru di Kabupaten Rejang Lebong ini, diharapkan nantinya akan menjadi kabupaten yang terdepan, atau menjadi lumbung pangan di Provinsi Bengkulu," ujar Bupati Fikri.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi, menjelaskan bahwa program cetak sawah ini merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) republik Indonesia di Provinsi Bengkulu dengan total luasan 2.200 ha, tersebar di Rejang Lebong, Pulau Enggano di Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Seluma.
"Dari kuota 2.200 hektare ini seluas 1.075 hektare ada di Rejang Lebong, karena potensi ada di sini," kata Rosmala Dewi.
Ia menambahkan, percetakan sawah ini harus diselesaikan tahun 2025 sehingga akan dilakukan penanaman padi yang diharapkan masuk dalam data produksi BPS tahun 2025. Terlebih, dalam realisasinya telah didukung anggaran lebih dari Rp50 miliar, untuk fisik dan sarana prasarana lainnya serta pendampingan.
"Kita harapkan lahan yang dicetak ini bisa dimanfaatkan dengan, karena anggarannya dari APBN itu cukup besar," ujarnya.
Program cetak sawah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan di Rejang Lebong dan menjadikan kabupaten ini sebagai salah satu penghasil pangan utama di Provinsi Bengkulu. Dengan adanya penambahan lahan seluas 1.075 ha ini, luas lahan baku sawah di Rejang Lebong akan meningkat, sehingga produksi beras di kabupaten ini juga diharapkan meningkat.
Untuk mendukung program ini dapat berjalan dengan baik, pemerintah juga telah melakukan pembentukan brigade pangan, yakni kelembagaan yang akan menangani masalah cetak sawah, serta penyediaan alsintan (alat dan mesin pertanian) lengkap, termasuk hand traktor roda empat dan roda dua, cultivator, drone, dan lainnya yang merupakan pertanian modern.