Disnakertrans Lebong Matangkan Pembangunan BLK
Kantor Disnakertrans Lebong--Ist/RK
Radarkoran.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terus mematangkan rencana pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai upaya strategis meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sekaligus menekan angka pengangguran.
Kepala Disnakertrans Lebong, Epan Gustanto, SP melalui Kabid Tenaga Kerja, Riko Tandean, mengungkapkan bahwa kehadiran BLK sangat penting untuk menjawab tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif. BLK nantinya akan menjadi pusat pelatihan vokasi yang fokus pada pengembangan keterampilan teknis sesuai kebutuhan industri dan dunia usaha.
"BLK Lebong dirancang sebagai tempat pelatihan kerja modern yang membekali masyarakat dengan keahlian siap pakai, sehingga mampu bersaing di pasar kerja maupun menciptakan lapangan kerja mandiri,” kata Riko.
Untuk memastikan program ini tepat sasaran, Disnakertrans Lebong telah melakukan pembahasan bersama Komisi III DPRD Lebong selaku mitra kerja. Pembahasan tersebut mencakup evaluasi menyeluruh terkait konsep, kebutuhan, hingga dampak jangka panjang pembangunan Balai Latihan Kerja Lebong.
“Kami bersama Komisi III melakukan evaluasi sistematis terhadap rencana pembangunan BLK, mulai dari kekuatan, kelemahan, potensi risiko hingga peluang pengembangannya ke depan,” jelasnya.
BACA JUGA:Minat Kelola Wisata Pulau Harapan? Ini Wacana Disparpora Lebong Tahun 2026
Menurut Riko, pembangunan BLK juga sejalan dengan visi dan misi bupati dan wakil bupati Lebong yang menempatkan peningkatan kualitas SDM Lebong sebagai prioritas utama pembangunan daerah.
Tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, BLK Lebong juga akan mengusung program pelatihan kewirausahaan. Para peserta nantinya akan dibekali pengetahuan tentang manajemen usaha, permodalan, hingga pemasaran, agar mampu menciptakan usaha mandiri.
“Melalui pelatihan kewirausahaan, kami berharap akan lahir wirausaha-wirausaha baru yang bisa menggerakkan perekonomian lokal dan membuka lapangan kerja,” tambah Riko.
Dengan memiliki keterampilan yang sesuai kebutuhan pasar, lulusan BLK diharapkan lebih mudah terserap di dunia kerja maupun mampu membuka usaha sendiri. Hal ini diyakini dapat menjadi solusi konkret untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Lebong sekaligus meningkatkan produktivitas tenaga kerja lokal.
“Dengan perencanaan matang dan dukungan DPRD, kami optimistis pembangunan BLK Lebong bisa segera direalisasikan, sehingga benar-benar menjadi solusi jangka panjang dalam mencetak SDM unggul dan mengurangi pengangguran,” tutup Riko.