Pemkab Kepahiang Ingatkan Pedagang Jual Beras SPHP Sesuai HET
PANTAU : Kepala Bidang Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang, Abdullah, SE memantau stabilitas dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Kepahiang, salah satunya mengingatkan pedagang menjual beras SPHP sesuai HET.--REKA/RK
Radarkepahiang.bacokoran.co - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang Provinsi Bengkulu melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM mengingatkan kepada pedagang untuk menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Beras SPHP adalah beras yang didistribusikan oleh Perum Bulog.
Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johanes Dalos, S.Sos melalui Kepala Bidang Perdagangan, Abdullah, SE mengungkapkan, periode 15 sampai dengan 31 Januari 2024, beras SPHP yang didistribusikan ke Pasar Kepahiang mencapai 227, 5 ton. Sementara periode 1-7 Februari 2024 berjumlah 74,5 ton. Beras SPHP disalurkan melalui 54 toko yang ada di Pasar Kepahiang.
"Beras stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP ini terus didistribusikan Bulog ke toko-toko yang menjadi mitranya. Jadi kita mengingatkan supaya pedagang menjual beras tersebut sesuai dengan HET sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah, yakni Rp 57.500 per 5 Kilogramnya. Beras SPHP ini kembali masuk ke Kabupaten Kepahiang tanggal 19 Februari 2024," jelas Abdullah, Minggu 18 Februari 2024.
Pemerintah Kabupaten Kepahiang, dijelaskan Abdullah, mendukung penuh terkait program SPHP karena jadi bagian dalam menekan inflasi daerah. Apalagi kualitas beras SPHP ini sangat bagus, sehingga harus dijaga agar tidak diselewengkan. Abdullah juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kepahiang rutin melakukan pengawasan langsung ke sejumlah pasar.
BACA JUGA:Pedagang hingga Masyarakat Keluhkan Kenaikan Harga Beras
Dia pun mengakui bahwa sejumlah beras lokal memang terjadi kenaikan harga. Maka dari itu dengan adanya program beras SPHP ini diharapkan dapat menstabilkan kenaikan harga yang terjadi.
"Realisasi program beras SPHP adalah penugasan dalam rangka menstabilkan harga beras di pasaran, SPHP merupakan beras dalam rangka intervensi stabilisasi harga," terang Abdullah.
Untuk diketahui, pada tahun 2023 lalu program SPHP beras cukup efektif dalam meredam laju kenaikan harga beras. SPHP beras pada tahun 2024 inidilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia dalam bentuk curah dan kemasan 5 Kg dengan harga zona 1 Rp 10.900 per Kilogram, zona 2 Rp 11.500 per Kilogram, dan zona 3 Rp 11.800 per Kilogram.
Masyarakat bisa mendapatkan Beras SPHP baik di pasar tradisional, ritel modern, outlet Perum Bulog, Pemerintah Daerah, hingga toko-toko lainnya yang menjadi mitra downline Perum Bulog.
"Maka dari itu kita mengingatkan kepada para pelaksana untuk benar-benar menjaga pelaksanaan SPHP Beras sebaik mungkin, agar terhindar dari segala resiko penyimpangan dari para spekulan mau pun peruntukan lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada," papar Abdullah.
Abdullah menambahkan, beras SPHP ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah, yang penyaluran bantuan diberikan kepada masyarakat yang tidak mampu.
"Kami ingatkan kembali kepada kita semua untuk benar-benar menjaga dan mengawasi pelaksanaan SPHP Beras, agar tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu, jangan sampai karena terjadinya penyelewengan, tujuan dari program ini jadi tidak tercapai," tegasnya.
BACA JUGA:Petani di Lebong Sumringah Harga Padi Naik Signifikan jadi Segini
Di sisi lain, menurut Abdullah, Bulog sudah menyatakan beberapa upaya yang telah dilakukan untuk memperkuat monitoring distribusi Beras SPHP. Salah satunya melalui pengembangan sistem pelaporan berbasis aplikasi yang akan dilaunching segera, sehingga peredaran Beras SPHP dapat dipantau secara real time dan akurat.