Puluhan Pembatik di Bengkulu Akan Ikut Uji Kompetensi Sertifikasi Profesional

BATIK : Ketua LSP Batik, Dr. Ir. Rodia Syawil, M.Pd mengatakan pembatik di Bengkulu akan mengikuti uji kompetensi sertifikasi profesional.--IYUS/RK

Radarkoran.com - Pelestarian batik sebagai warisan budaya, tidak akan berhasil tanpa tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Karena itulah sertifikasi menjadi salah satu upaya untuk menjamin ketersediaan pembatik kompeten, sebagai tenaga kerja ikut menjadi pengawal warisan budaya dan pelestari batik. 

Ketua LSP Batik, Dr. Ir. Rodia Syamwil, M.Pd. mengungkapkan jika pertumbuhan industri batik di berbagai daerah di Indonesia merupakan fenomena yang menggembirakan, pascapengukuhan batik sebagai warisan budaya non bendawi oleh UNESCO pada tahun 2009.

"Salah satunya juga terjadi di Provinsi Bengkulu, termasuk daerah asal batik sejak abad ke-18 bersamaan dengan berkembangnya agama islam di provinsi ini," ucapnya kepada Radarkoran.com, Senin 13 Mei 2024.

Lebih lanjut menurut dia, karakteristik batik Bengkulu bernuansa islami dengan motif menyerupai kaligrafi Arab, yang dikenal dengan nama batik basurek. Saat ini Batik Besurek sedang dalam proses meraih Hak Kekayaan Intelektual Komunal dalam bentuk indikasi geografis batik Bengkulu.

"Pembatik umumnya berasal dari Kabupaten Kepahiang, tapi sekarang diperkirakan tersebar di berbagai kabupaten lain di daerah ini. Ya ada dari Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Kaur, Lebong, Rejang Lebong, dan Mukomuko," paparnya.

BACA JUGA:Berangkat Rabu, CJH Kepahiang Dilepas Pukul 6 Pagi di Masjid Agung

Ketua LSP Batik ini menambahkan, jumlah UMKM Batik di Bengkulu mencapai lebih dari 15-20 UMKM, serta menyerap lebih dari 200 pekerja tersebar di berbagai kampung batik seperti Kampung Batik Besurek dan Kampung Batik Nau. Jumlah ini akan terus bertambah dengan adanya program pelatihan yang diselenggarakan di Provinsi Bengkulu

"Keunggulan batik di provinsi Bengkulu menjadi justifikasi bagi Direktorat Standardisasi Kompetensi Deputi Standardisasi dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, untuk memberikan fasilitasi uji kompetensi dalam rangka sertifikasi profesi pembatik, bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi atau LSP," jelasnya.

Uji kompetensi akan diselenggarakan pada tanggal 21 Mei 2024 di Sanggar Peuy Batik Diwo yang ada Kabupaten Kepahiang. Kegiatan ini disebut sebuah keniscayaan, untuk mempertahankan Batik Bengkulu sebagai aset warisan budaya, dan menjamin ketersediaan SDM yang kompetensinya setara dengan pembatik-pembatik di pulau Jawa. 

"Kemudian untuk meningkatkan daya saing ekonomi di Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, fasilitasi yang diberikan Kemenparekraf RI dinilai sangat tepat sasaran," demikian Ketua LSP Batik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan