Adopsi Bayi Laki-laki, Pemohon dari DKI Jakarta Masuk Asesmen Dinsos Kepahiang

ADOPSI : Asesmen dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang, dalam menentukan calon orangtua asuh atau pihak yang akan mengadopsi bayi laki-laki yang sebelumnya di temukan di pinggir jalan dua jalur Kecamatan Merigi. --EPRAN/RK

Radarkoran.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, sudah menyelesaikan asesmen terhadap 14 calon pengadopsi atau calon orangtua asuh bayi laki-laki yang sebelumnya ditemukan di jalan dua jalur Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang. 

Dengan itupula artinya, Dinsos Kepahiang akan segera menentukan siapa yang akan menjadi pihak yang mendapatkan kesempatan untuk mengadopsi bayi laki-laki itu. Menariknya, dari 14 Pasangan Suami Istri (Pasutri) yang diasesmen Dinsos Kepahiang, ada yang dari DKI Jakarta. Sementara itu selebihnya, calon pengadopsi yang diasesmen berada di daerah Provinsi Bengkulu. 

Kepala Dinsos Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd didampingi Kabid Rehsos, Razikin, SP melalui JF Ahli Muda, Abdul Pajri, SH mengatakan, asesmen terhadap 14 Pasutri atau calon orangtua asuh yang akan adopsi bayi laki-laki tersebut telah selesai dilaksanakan. Tahapan selanjutnya, adalah penetapan orangtua asuh atau pihak yang akan mengadopsi bayi laki-laki tersebut. 

"Asesmennya sudah kami laksanakan dan hasilnya kami serahkan ke tim untuk menentukan. Dalam artian, hasil asesmen terhadap 14 Pasutri akan kembali dipertimbangkan, sehingga yang benar-benar layak yang nantinya ditetapkan sebagai calon orangtua asuh atau pihak yang adopsi. Itu kewenangannya tim dari Dinsos Kepahiang," kata Pajri dikonfirmasi Radarkoran.com, Minggu 02 Juni 2024. 

BACA JUGA:Total 66 Permohohan, Warga Rela Antre Demi Bisa Adopsi Bayi Laki-laki yang Ditemukan di Kepahiang

Diterangkan Pajri, awalnya ada 68 berkas permohonan usulan adopsi bayi laki-laki yang masuk ke Dinsos Kepahiang. Selanjutnya, dari 68 usulan tersebut dilakukan penyaringan dengan kriteria usia pernikahan sudah 10 tahun, Pasutri yang tidak memiliki anak atau belum mendapatkan keturunan, atau memiliki satu anak dan tidak bisa memiliki anak lagi. 

"Dari sejumlah kriteria tersebut, ditetapkan 14 usulan atau premohonan yang masuk dalam asesmen. Ya kalau kita lihat dari 14 berkas ini, hanya 1 Pasutri dari Kabupaten Kepahiang. Selebihnya berada di luar Kabupaten Kepahiang, tapi masih dalam wilayah Provinsi Bengkulu seperti dari Kabupaten Mukomuko, Rejang Lebong, dan Kaur. Ada juga dari Pagar Alam Sumsel dan satu dari DKI Jakarta," papar Pajri.

Perlu juga diketahui lanjut Pajri, apabila nanti Dinsos Kepahiang menetapkan siapa yang nantinya menjadi orangtua asuh atau pihak yang akan mengadopsi, itu pun sifatnya baru smeentara selama 6 bulan. Karena dalam 6 bulan tersebut, Dinsos Kepahiang tetap melakukan pengawasan terhadap perkembangan bayi laki-laki ityu.

"Setelah 6 bulan dan kalau dinyatakan layak. Selanjutnya, nanti pengadilan yang akan menetapkan bayi laki-laki tersebut resmi menjadi anak angkat yang bersangkutan," demikian Pajri. 

Untuk diketahui, bayi laki-laki ini dibungkus kantong kresek dimasukkan dalam kardus ditemukan di jalan dua jalur Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang pada 21 Mei 2024. Perjalanan hidup bayi ini sangat lah menarik, sebab dia diduga sengaja dibuang oleh orangtua atau keluarganya, tapi malah banyak yang ingin mengadopsinya.

Bahkan bukan hanya ada warga Jakarta yang mengajukan permohonan ingin menjadi orangtua asuh bayi tersebut. Tetapi ada juga warga dari provinsi lain seperti dari Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat (Jabar), Tangerang Provinsi Banten, Sumatera Barat (Sumbar), dan tentunya ada dari Bengkulu.

BACA JUGA:Peminat Adopsi Bayi di Kepahiang, Selain dari Jakarta Ada yang dari Jabar, Sumbar dan Banten

Dari Provinsi Bengkulu pun bukan hanya dari warga Kabupaten Kepahiang tetapi juga ada dari Kabupaten Bengkulu Utara, Kota Bengkulu, bahkan Bengkulu Selatan. 

Sekadar mengulas, untuk kedua kalinya di dalam tahun 2024 Dinsos Kepahiang membuka pengajuan bagi warga yang ingin adopsi bayi yang diduga sengaja dibuang oleh orangtua atau keluarganya, karena kelahirannya di atas dunia ini ditenggarai tidak diinginkan. Pertama terjadi pada awal April lalu, yakni bayi perempuan yang ditemukan di pondok sawah di wilayah Kelurahan Padang Lekat Kecamatan Kepahiang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan