Harga Kopi Tembus Rp 62 Ribu/Kilo, Petani Kepahiang: Ini Serasa Mimpi

KOPI : Petani Desa Bandung Baru Kecamatan Kabawetan menyebut, kenaikan harga kopi saat ini merupakan berkah karena bisa meningkat perekonomian.--IYUS/RK

Radarkoran.com - Petani kopi yang berkebun di kaki gunung bukit Kaba Desa Bandung Baru Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, mengaku sangat berbahagia saat ini. Kegembiraan mereka dikarenakan harga kopi khususnya di Kecamatan Kabawetan tembus Rp 62 ribu per Kilogram.

Dengan harga yang tinggi, petani bisa membeli motor bahkan renovasi rumah, dan persiapan anak masuk sekolah. Ini disampaikan salah seorang petani Desa Bandung Baru, Sandar kepada Radarkoran.com pada Sabtu 15 Juni 2024. Dia pun menyebut bahwa kenaikan harga kopi saat ini seperti mimpi karena tidak pernah terbayangkan sebelumnya bisa mencapai harga seperti sekarang.

"Ini serasa mimpi, jual satu kwintal kopi saja sudah bisa mendapatkan uang hingga Rp 6,2 juta. Ya, sudah bisa buat beli motor bebek bekas kalau kami jual kopinya sampai empat atau lima kwintal. Sudah sangat alhamdulillah sekali," sampai Sandar dengan penuh senyum.

Menurutnya, jika dibandingkan dengan harga tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga kopi tahun 2024 ini mencapai 90 persen, membuat sejarah sekaligus sebagai berkah tersendiri bagi para petani khususnya petani kopi di Kabupaten Kepahiang.

"Alhamdulillah tahun ini, berkah bagi kami para petani kopi, sebab bisa meningkatkan perekonomian. Ya mudah-mudahan bisa bertahan hingga seterusnya (Harga kopi, red)," ucap Sandar.

BACA JUGA:Harga Terbaru Kopi Robusta Kepahiang Masih Bertahan Rp 65 Ribu per Kilogram

Dengan naiknya harga kopi membuat petani kopi di Kecamatan Kabawetan, sambung Sandar, saat ini petani berlomba-lomba meningkatkan perawatan pada kebun masing-masing, dengan harapan bisa mendapat hasil panen kopi yang maksimal. Jika sebelum-sebelumnya dalam satu tahun melakukan 1 hingga 2 kali pemupukan, untuk tahun ini diwacanakan hingga 3 kali pemupukan.

"Rata-rata kami petani melakukan pemupukan tahun lalu maksimal 2 kali, bahkan ada yang hanya sekali saja. Tetapi tahun ini rata-rata 3 kali, semoga buah kopinya lebat dan harga kopi terus tinggi, sesuai dengan biaya perawatan dan pemupukan," demikian Sandar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan