Pasangan Suami Istri Ini jadi Kandidat Unggulan PKS di Pilwalkot Bengkulu
Kader Partai PKS Bengkulu/kandidat yang ikut kontestasi Pilwalkot/wakil walikota Bengkulu Sefty Yuslinah--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pada Pemilihan Walikota atau Pilwalkot Bengkulu, ada pasangan suami istri yang menjadi kandidat kuat yang bakal diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bengkulu. Pasangan suami istri tersebut adalag Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah dan suaminya, Ustaz Dani Hamdani.
Walaupun kondisi perpolitikan bersifat dinamis, pasangan suami istri tersebut diketahui sebagai kandidat kuat kader yang bakal mendapatkan rekomendasi PKS Kota Bengkulu.
"Untuk Pilwalkot kita masih wait and see, semua partai kayaknya masih dalam proses survei. Dan insyaallah PKS akan mengusung kader. Namun, belum diputuskan apakah akan BD 1 atau BD 2 ," kata Sefty Yuslinah yang merupakan kader PKS sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu.
Diketahui, berdasarkan hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) Kota Bengkulu 2024 lalu, PKS Kota Bengkulu sukses memperoleh 4 kursi di parlemen Kota Bengkulu. Dengan demikian PKS Kota Bengkulu memiliki potensi besar untuk mengusung kader sendiri.
Sefty Yuslinah menyebut, walaupun namanya dan suaminya yang menjadi kader yang paling potensial untuk mendapatkan rekomendasi, maju atau tidaknya dirinya dan suami seluruhnya keputusan dari PKS.
BACA JUGA:Dempo-Bang Ken Semakin Menguat, Dukungan Masyarakat Terus Mengalir
"Politik itu dinamis, jadi terlepas apakah saya yang akan diberi kepercayaan ataupun suami saya. Yang jelas kalau pun itu saya, maka kita siap," ungkap Sefty Yuslinah.
Lebih jauh, Sefty Yuslinah juga menanggapi terkait isu suaminya yang maju sebagai kandidat bakal calon walikota Bengkulu itu juga tergantung keputusan partai. Namun jika diusung otomatis sebagai calon walikota. Sedangkan dirinya lebih fleksibel, apakah itu kandidat BD 1 atau BD 2.
"Yang jelas pak Dani (Suaminya, red) itu otomatis sebagai calon walikota, tapi kalo saya yang diminta, maka saya siap untuk jadi wakil. Tapi sekali lagi karena politik dinamis, kan bisa saja muncul untuk menjadi calon walikota juga," ungkap Sefty Yuslinah.
Sefty juga menyebut adanya potensi berkoalisi dengan partai lainnya, karena PKS tidak bisa hanya mengandalkan perolehan 4 kursi di DPRD saja.
"Sekai lagi kita masih wait and see dan kita siap, apalagi sebagai kader kita tentunya sap ditempatkan dimana," singkatnya.