Adakah Salat Jenazah untuk Orang yang Bunuh Diri?, Ini Penjelasan Ustaz Malito

Wakil Ketua I Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kepahiang Bidang Majelis Tabligh, Tarjih, Tajdid dan Lembaga Dakwah, Ustaz Malito Junizon, M.Pd.--IYUS/RK

Radarkoran.com - Wakil Ketua I Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kepahiang Bidang Majelis Tabligh, Tarjih, Tajdid dan Lembaga Dakwah, Ustaz Malito Junizon, M.Pd menyampaikan, sebagaimana secara jelas dituturkan di dalam surat An-Nisa ayat 29, bunuh diri hukumnya terlarang dengan alasan apapun. 

"Dengan demikian keliru sekali, kalau ada anggapan, bahwa dengan jalan bunuh diri, segala persoalan dapat selesai dan berakhir. Padahal azab penderitaan yang lebih berat, telah menyongsong di akhirat kelak," kata Ustaz Malito kepada Radarkoran.com, Minggu 14 Juli 2024.

Tidak hanya itu, dalam Fatwa Tarjih di Suara Muhammadiyah No. 24 tahun 1997 disebutkan bahwa orang yang mati karena bunuh diri juga tidak disalatkan. 

Kepada Nabi dibawa seorang laki-laki yang bunuh diri dengan mata lembing yang lebar. Maka Nabi tidak mensalatkan jenazahnya. (HR. segolongan ahli hadits kecuali al-Bukhari).

Walaupun tentu tidak menyampingkan bahwa ada pendapat ulama yang tetap membolehkan menshalati jenazah orang yang bunuh diri, sebagian ada juga yang berpendapat bahwa orang yang meninggal dengan bunuh diri tidak disalati hanya oleh pemuka agama, pemerintah dan tokoh masyarakat. Namun masyarakat umum dan keluarganya boleh mensalatkan.

BACA JUGA:Tahun Baru Islam 1446 H, PDM Kepahiang Ikut Panitia Pawai Ta'aruf

Selanjutnya, kewajiban umat Islam yang masih hidup itu ketika ada jenazah dirawat sesuai dengan syariat. Seperti dimandikan, dikafani dan dikuburkan. Di zaman Rasullullah, mereka yang bunuh diri tetap dirawat seperti biasa, hanya memang Rasulullah tidak menyalatkan. 

"Kita sepakat mengenai kewajiban mengafani dan menguburkan jenazah orang muslim sebagai fardu kipayah. Termasuk juga orang yang melakukan bunuh diri," jelas Ustaz Malito.

Disisi lain, Ustaz Malito mengatakan seberat apapun masalah yang dihadapi, bunuh diri bukanlah jalan keluar. Paling tepat ketika menghadapi masalah yaitu sujudkan diri di hadapan Ilahi. Musibah yang Allah berikan dalam hidup bertujuan untuk menempa manusia, dan karena itu tidak perlu berputus asa akibat jatuhnya musibah. 

"Musibah atau ujian kesulitan hidup ditimpakan oleh Allah kepada manusia dengan tujuan untuk meningkatkan derajat seseorang tersebut dihadapan Allah, " singkat Ustaz Malito.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan