Antisipasi Kemacetan Saat Perayaan Nataru, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Kepala Dishub Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi--GATOT/RK

BENGKULU RK - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu akan melakukan antisipasi terjadinya kemacetan saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini dilakukan lantaran adanya prediksi peningkatan arus lalu lintas pada perayaan Nataru mendatang.

Kepala Dishub Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi, S.Sos, M.Si menyampaikan, kemungkinan adanya peningkatan dan penumpukan arus lalu lintas saat malam tahun baru pada spot-spot tertentu seperti objek wisata dan lainnya. Peningkatan dan penumpukan arus lalu lintas tersebut akan diantisipasi pihaknya bersama pihak terkait lainnya. 

"Kita sudah menyiapkan rencana rekayasa lalu lintas bersama Polda dan Polres untuk mengatasi itu. Peta dan jalur rekayasa lalu lintas sudah disiapkan, tinggal kita laksankan dan lakukan pengamanan, pengaturan dan pengawasan secara bersama-sama," tutur Bambang. 

Ia menyebut, mulai tanggal 30 Desember 2023 mendatang sudah ada pengaturan lalu lintas yang dilakukan Dishub besama pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya. Selain itu, nantinya juga akan dilakukan pendirian beberapa posko Nataru di beberapa titik vital seperti yang dilakukan tahun sebelumnya. 

"Kita ada beberapa titik posko yang didirikan bersama-sama stakeholder terkait, itu ada di tol, bandara, kemudian titik-titik lokasi wisata. Kalau di Kota Bengkulu ada di Pantai Panjang, itu sama seperti tahun lalu, ada posko induk yang disiagakan personel untuk pengamanan. Posko mulai berlaku pada 22 Desember 2023 sampai 3 Januari 2024," tutur Bambang.

BACA JUGA:Pertamina Pastikan Pasokan Energi Jelang Nataru Aman

Disisi lain, dalam memberikan kenyaman dan keamanan pelaksanaan Nataru, Bambang juga mengingatkan kepada penyedia atau pengguna jasa transportasi atau kendaraan pribadi agar benar-benar memperhatikan kondisi kendaraan yang ada. 

"Untuk kendaraan, apalagi untuk jarak jauh seperti AKAP, kita tidak rekomendasikan operasi apabila ditemukan hal-hal teknis khusunya terkait mesin, kelayakan kendaraan yang tidak layak. Kita tidak rekomendasikan untuk jalan, karena menyangkut keselamatan orang banyak," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan