Harga Murah, Petani Cabai Kepahiang Mengeluh
Indra Irawan, salah seorang petani cabai di Desa Pelangkian Kepahiang mengeluhkan harga jual cabai yang turun di pasaran.--SUHAIMI/RK
Radarkoran.com- Pada saat konsumen cabai merah gembira karena harga turun di pasaran, namun di sisi lain petani cabai Kepahiang justru menjerit atas kondisi yang ada.
Salah seorang warga Desa Pelangkian Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Amitia mangaku senang dengan harga cabai yang turun hingga Rp 16.000 di pasar Kepahiang. Bahkan sebagai konsumen, dirinya sengaja membeli cabai dengan jumlah banyak untuk disimpan memenuhi kebutuhan ke depan.
"Kami para ibu rumah tangga senang kalau harga cabai turun. Aku belinya agak banyak buat stok di rumah," sampainya, Senin 14 Oktober 2024.
Berbeda dengan konsumen, Indra Irawan (40) salah seorang petani cabai di Desa Pelangkian Kecamatan Kepahiang mengaku mengalami kerugian jika harga cabai dibawah Rp 16.000 per kilogram. Kerugian itu karena harga jual hasil panen tidak bisa menutupi biaya operasional pengolahan lahan hingga panen.
"Pupuk mahal, racun mahal biaya pengolahan lahahan cabai juga cukup besar, ya rugilah. Ini kabar yang tidak bagus bagi petani cabai. Dapat kabar kalau cabai ini banyak cabai dari luar yang masuk. Daerah lain juga panen raya, ditambah lagi ada cabai kardus. Ini sangat merugikan kami petani," keluh Indra.
BACA JUGA:Petani Kabawetan Bertahan Kembangkan Cabai Merah Keriting
Menurut Indra lagi, harga cabai turun ini dikarena pasokan cabai dari daerah lain membanjiri pasar di Kepahiang, sehingga membuat pasokan cabai melimpah yang secara otomatis akan mempengaruhi harga di pasaran. Dia berharap agar pemerintah terkait bisa menjaga kestabilan harga agar konsumen dan produsen cabai lokal bisa sama sama diuntungkan.