Di Masjid Al-Muhajirin Desa Meranti Jaya Ada Kegiatan Didikan Subuh
![](https://radarkepahiang.bacakoran.co/upload/95e3abf96462b322f01d1dfba025719a.jpeg)
SUBUH : Pelaksanaan kegiatan didikan subuh yang dilaksanakan di Masjid Al-Muhajirin Desa Meranti Jaya Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang.--SUHAI/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Setiap minggu pagi, dimulai pukul 06.00 WIB di Masjid Al-Muhajirin Desa Meranti Jaya dilaksanakan kegiatan positif yaitu didikan subuh. Didikan subuh ini diisi oleh salah seorang guru yang menjadi pembina. Program didikan subuh sudah berjalan beberapa tahun belakangan ini.
PJs Kades Meranti Jaya, Idham Kholik melalui guru pembimbing didikan Subuh, Mardon menejlaskan jika, anak-anak di desa setempat sangat antusias ikut kegiatan dididikan subuh. Menurutnya, didikan subuh mayoritas diikuti oleh anak-anak yang tinggal di area wilayah masjid Al-Muhajirin.
"Mereka yang mengikuti didikan subuh, berusia 4 tahun hingga 12 tahun. Kegiatan ini mendapat dukungan dari masyarakat sekitar. Ya lantaran kegiatan ini sangat positif sekali bagi anak-anak untuk mendapatkan ilmu tambahan di luar sekolah," terang Mardon, Senin 18 Maret 2024.
BACA JUGA:Tim UPG Kemenag Kepahiang Ikuti Bimtek e-Learning KPK RI
"Hari minggu pagi, dibuka dengan belajar di tempat ibadah. Tentu ini kegiatan yang sangat positif. Ya saya berharap anak-anak yang lainnya bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, dan kedepannya kegiatan seperti ini dapat terus berjalan dan didukung oleh semua pihak," sambung Mardon.
Kepada Radarkepahiang.bacakoran.co, Mardon melanjutkan, kegiatan didikan subuh ini merupakan kegiatan yang diadakan setiap minggu pagi untuk mengisi waktu libur anak-anak usia dini hingga SD, agar tidak hanya diisi dengan kegiatan konsumtif.
"Alhamdulillah anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan didikan subuh. Setiap minggunya kegiatan yang kami laksanakan berbeda-beda. Kami mengatur program dalam satu minggu itu ada kegiatan menampilkan adzan, pidato, dan membaca ayat pendek per kelompok. Kemudian, minggu selanjutnya di selingi dengan praktek salat, wudhu, dan doa-doa sehari-hari. Tujuannya, agar anak-anak tidak jenuh dengan agenda yang monoton," pungkas Mardon.