BENGKULU RK - Jembatan elevated kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Dusun Besar Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu pada Rabu 20 Desember 2023 resmi dibuka untuk umum. Pembukaan jembatan yang dibangun sejak bulan April 2023 tersebut diresmikan langsung Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA.
Dalam sambutannya Rohidin mengatakan kegiatan penataan kawasan DDTS diawali sejak tahun 2022 lalu dengan diawali kegiatan pembebasan lahan. Dan dalam proses pembebasan lahan sendiri dilakukan dengan pendampingan jajaran aparat penegak hukum khususnya Kejati.
"Proses pembebasan lahan dengan masyarakat berjalan dengan baik dan tuntas. Kemudian tahun ini pembangunan fisik jembatan elevated dan sekaligus mulai diintegrasikan dengan jajaran pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR, maka tahapan berikutnya dilakukan penataan," sampai Gubernur Rohidin.
Dirinya menyebut jika Danau Dendam Tak Sudah merupakan aset besar sumber daya alam yang ada di Bengkulu, tidak saja memiliki makna dalam konteks kepariwisataan tapi juga merupakan sumber daya yang luar biasa bagi masyarakat Bengkulu.
Untuk itu pihaknya melakukan pembicaraan khusus dan mereview AMDAL di kawasan tersebut dengan pihak Balai Sungai.
"Ini dilakukan agar betul-betul menjadi impact hulu dari sumber air di kawasan, hilir persawahan masyarakat dan akan diintegrasikan dengan kolam retensi yang tahun depan insyaallah akan kita lakukan proses pembebasan lahan terkait dengan pengendalian banjir di sekitar Tanjung Agung, Semarang dan sekitarnya. Nah, ini sekarang di set up betul dalam bentuk kerangka besar pembangunan kawasan Danau Dendam Tak Sudah sebagai center point dari semua sumber daya yang ada di kawasan," sampainya.
BACA JUGA:Jembatan Elevated Segera Diresmikan, Rohidin : Januari Proses Penataan
Dari sisi kepariwisataan, Rohidin menyebut dengan adanya kunjungan bapak presiden dan dilihat langsung oleh menteri PUPR beberapa waktu lalu, akan dilakukan penataan kawasan wisata tersebut.
"Tahap perencanaan insyaallah finishing Desember ini. Mulai kemarin studi awal tentang sosial budaya masyarakat setempat, bicara prolog dengan saya dan saya sampaikan tolong dikaji betul, penataan kawasan danau dendam tak sudah tidak hanya melihat dari sisi fisik atau pembangunan dalam bentuk infrastruktur tapi nilai-nilai sosial masyarakatnya itu harus bisa di akomodir," imbuhnya.
Pemprov Bengkulu sendiri dalam percepatan penataan kawasan saat ini tengah melakukan pematangan lahan dan pemindahan jalan lama ke jalan yang baru atau melalui jembatan eleveted.
Setelah itu baru pemerintah pusat akan menata kawasan Danau Dendam menjadi kawasan wisata dengan titik center poinnya danau, dan membuat jalur intake irigasi untuk kawasan persawahan di hilir dan terintegrasi sekali lagi dengan kolam retensi pengendalian banjir Sungai Bengkulu yang kita pusatkan di kawasan Tanjung Agung dan Semarang dan sekitarnya.
"Ini pekerjaan besar, jadi baru tahun kedua, target penataan untuk kawasan wisatanya itu di tahun 2024, dan 2024 juga dimulai pengerjaan untuk pembangunan kolam retensi dan seterusnya dan Insyaallah akan berjalan terus sebagaimana agenda Pembangunan Daerah dan agenda pembangunan nasional," papar Rohidin.
Dalam mewujudkan progres rencana pembangunan yang ada, Gubernur Rohidin mengajak semua pihak berkolaborasi baik jajaran pemerintah pusat, aparat penegak hukum dan OPD trknis untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur yang ada.
"Sekali lagi kita bangun betul-betul dengan perencanaan yang baik, kemudian berkesinambungan, melibatkan semua pihak dengan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan dengan baik," ujarnya.
BACA JUGA:Jalan dan Jembatan Fokus Penggunaan DBH Sawit