Radarkoran.com - Dalam rangka mendorong peningkatan kesejahteraan petani di Bengkulu, Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Sensus Pertanian 2023 (ST2023) pada Kamis, 17 Oktober 2024 bertempat di Two KaZana Style Hotel Bengkulu.
Kegiatan Rakorda yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri dan Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal tersebut dalam rangka mengumpulkan data yang akurat untuk merumuskan kebijakan strategis, terutama dalam menghadapi transformasi ekonomi sektor pertanian menuju Indonesia Emas 2045.
"Rapat koordinasi daerah yang kita laksanakan hari ini sebenarnya bagian akhir dari sensus pertanian atau namanya survei Ekonomi Pertanian. Jadi setelah Sensus Pertanian kemarin kita ada namanya survei," ungkap Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME saat diwawancarai usai pembukaan kegiatan.
Ia menuturkan, dalam survei Pertanian yang dilakukan, data-data yang diambil lebih rinci untuk dijadikan data yang resmi dan dapat dijadikan bahan untuk mengambil kebijakan kedepannya.
"Dalam survei ini memang data yang kita ambil lebih rinci, tapi memang tidak semua karena inikan survei jadi bersifat sampel yang diambil," imbuh Win Rizal.
Ditambahkan Win Rizal, dari kegiatan survei ini diharapkan menjawab beberapa indikator yang nanti akan menjadi dasar kebijakan di sektor pertanian yang berorientasi pada kesejahteraan para petani daerah. Termasuk juga untuk pemenuhan kebutuhan data secara internasional/nasional.
BACA JUGA:BPS Rilis Berita Resmi Statistik, Pemprov Optimis Pertumbuhan Ekonomi Meningkat
"Ada berapa indikator yang bisa kita pakai untuk menggambarkan kondisi Indonesia di sektor pertanian," sampai Win Rizal.
Lebih jauh, data sensus pertanian 2023 ini sudah dilakukan pengolahan, sekarang tinggal melakukan sinkronisasi. Setelah semuanya tuntas, win Rizal memastikan data akhir terhadap Sensus Pertanian 2023 akan dipublikasikan secara rinci.
"Data-data ini kan pasti masih ada distorsi di sana sini, mungkin aneh atau ada anomali. Jadi kita mencoba mengclearkan dulu, insya Allah dalam waktu dekat kita publish," ujar Win Rizal.
Sementara itu, Sekda provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes yang turut hadir dalam pembukaan Rakerda turut menyampaikan dukungan atas upaya yang dilakukan BPS Provinsi Bengkulu untuk mengharmonisasi dan menyelesaikan beberapa anomali-anomali hasil data ST2023, sehingga data Sensus Pertanian ini nantinya setelah dirilis dapat digunakan untuk menentukan kebijakan di tahun 2025 dalam meningkatkan sektor pertanian daerah.
"Melalui data ini kita akan tahu kebutuhan apa yang dibutuhkan dalam meningkatkan sektor pertanian. Baru di situlah nanti kita menentukan kebijakan-kebijakan dan anggaran yang dibutuhkan," ungkap Isnan.
Ia menambahkan, Pemprov Bengkulu tengah melakukan pembahasan anggaran untuk tahun 2025, sehingga diperlukan sinkronisasi dengan data BPS terkait dengan sektor pertanian.
"Pemprov Bengkulu kebetulan sebentar lagi akan melakukan pembahasan anggaran, pembahasan anggaran ini kita sinkronkan berdasarkan data statistik ini apa yang dibutuhkan untuk sektor pertanian. Itulah dasar kita dalam menentukan kebijakan," tutupnya.