Radarkoran.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu tengah menyusun perencanaan untuk melakukan penataan kawasan View Tower yang ada di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso mengatakan, penyusunan perencanan dilakukan lantaran adanya perubahan perencanaan dari perencanaan awal dalam penataan kawasan tersebut. Perubahan tersebut seperti penggabungan kawasan lapangan merdeka dengan kawasan gedung daerah balai daerah serta alih pemanfaatan bangauan View Tower.
"Jadi, antara Lapangan Merdeka dan Gedung Daerah akan disatukan. Tahun ini perencanaannya," kata Tejo.
Lapangan Merdeka yang nantinya dibuka dan menyatu dengan Gedung Daerah akan didukung berbagai fasilitas umum seperti jogging track, alun-alun tempat kumpul, berolahraga dan hiburan untuk masyarakat. Termasuk penyediaan basis UMKM yang ada di dekat kantor POS lama.
"Pak Gubernur pengennya dibuat seperti alun-alun, seluruhnya hidup dan tertanam hijau, menyatu dan jalan depan kita bongkar, serta jalan keliling nanti kita perbaiki. Termasuk juga dibuka fasilitas untuk UMKM berjualan, tapi posisinya di sisi ujung dan dekat kantor pos. Itu rencana tahun ini, kita merencanakan untuk kedepannya seperti apa, baru tahun berikutnya kita programkan untuk pembangunannya," tutur Tejo.
BACA JUGA:Basarnas Bengkulu Cari Korban Terseret Arus di Lentera Merah
Sementara itu, untuk bangunan View Tower, Tejo mengatakan jika sesuai dengan instruksi Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, bangauan tersebut akan dimanfaatkan untuk tiang bendera tertinggi.
"Jadi nanti View Tower itu kita modif dan bangunan tidak kita hancurkan, tapi kita tambah tiang ke atas itu sekitar 45 meter untuk Tiang Bendera," sampai Tejo.
Ia menambahkan, bangauan View Tower yang ada saat ini nantinya akan dikosongkan, terutama untuk lift yang ada pada bangunan. Sementara bangunan yang ada akan digunakan untuk memperkuat pondasi dari tiang bendera.
"Sehingga bangunan sekarang akan digunakan sebagai pondasi dan pendukungnya. Kedepan tidak kita aktifkan lagi lifnya, tapi tetap menggunakan tangga untuk menaik turunkan bendera," tutur Tejo.
Untuk ketinggian bendera sendiri, ditargetkan sekitar 80 - 85 meter atau kurang sedikit dari tiang bendera yang ada di IKN.
"Untuk ketinggian ini masih aman dari jalur penerbangan, tapi kita masih nunggu surat resminya dari tim yang mengatur jalur penerbangan," jelas Tejo.
Dari segi anggaran, estimasi yang dibutuhkan dalam penataan kawasan tersebut dikatakan Tejo sekitar Rp 60 miliar.
"Estimasi itu dengan rehab gedung daerah," singkatnya.