Polisi Dunia

Kamis 19 Jun 2025 - 18:10 WIB
Reporter : Eko Hatmono
Editor : Eko Hatmono

djokoLodang

-o-- Cucu: "Wah, andai saja aku sudah dewasa ..." Kakek: "Hati-hati dengan apa yang kauinginkan, Nak. ..." Nenek muncul dari kamar rias. "Cepatlah dandan dan bersiap, Kangmas! Kita sudah terlambat nih." "... menjadi dewasa," Kakek melanjutkan, "berarti terburu-buru pergi ke tempat yang sebenarnya tidak ingin kau kunjungi...." -o--

 

Lagarenze 1301

Israel dan Iran pasti sedang berdarah-darah saat ini. Dalam hal keuangan. Berapa banyak dana yang tersedot untuk “permainan saling lempar mercon” itu. Dari sisi Israel, seperti diungkapkan Re’em Aminach, mantan pejabat senior pertahanan, dalam dua hari pertama saja sudah menghabiskan 1,45 miliar dolar AS atau sekitar Rp 23 triliun. Itu sudah termasuk biaya untuk menyerang dan bertahan. Untuk menyerang habis 593 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,7 triliun. Selebihnya untuk bertahan dengan Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow. Kalau dirata-ratakan, setiap hari Israel bakar-bakar duit Rp 11 triliun. Angka ini hanya untuk biaya militer, belum termasuk dampak yang terjadi di Israel. Tak hanya perang dengan Iran yang menyedot dana besar. Untuk kebrutalan di Gaza, Gubernur Bank Israel Amir Yaron mengungkapkan bahwa dari tahun 2023 hingga 2025 biaya yang sudah digelontorkan mencapai Rp 1.100 triliun. Setiap tahun, Israel memang terus meningkatkan anggaran pertahanannya. Pada 2024 sekitar Rp 456 triliun, dan pada 2025 diproyeksikan menjadi Rp 543 triliun. Anggaran pertahanan itu jelas tidak cukup untuk aksi pembantaian di Gaza dan perang melawan Hamas dan Hezsbollah dan juga militan Houthi pada saat yang bersamaan. Dan, sekarang dengan Iran. Tapi, Israel tidak khawatir kehabisan duit. Ada Amerika yang terus menggelontorkan bantuan. Sejak serangan Hamas 7 Oktober 2023, Biden menyalurkan bantuan miliaran dolar. Dan terus berlanjut di pemerintahan Trump.

 

Xiaomi A1

Dari tulisan Abah Serangan Dompet kemarin, saya jd tahu klo kilang-14 milik Iran berada tepat di seberang timur Qatar..pikiran saya sbg fans timnas..wah masih ada kemungkinan Jakarta jadi tuan rumah match Round 4 kualifikasi World Cup..

 

Tivibox

Hari ini beredar foto uang tunai 11 triliun di beberapa situs berita online. Uang itu adalah pengembalian kerugian negara dari kasus CPO yang menjerat grup perusahaan dibawah Wilmar. Tapi versi Wilmar sendiri, uang itu adalah untuk jaminan bahwa mereka beritikad baik dalam mengikuti proses hukum yang sekarang sampai di tahap kasasi. Melihat tumpukan uang cash yang sampai menggunung memenuhi ruangan/aula seperti dalam foto, saya bertanya-tanya dalam hati. 1. Ternyata uang cash triliunan rupiah itu memang benar benar ada fisiknya. 2. Dimana uang hasil penyitaan itu disimpan? apakah di kantor kejaksaan agung atau di tempat lain? 3. Kalau korupsi yang lebih besar (seperti kasus oplos Pertamina yang konon merugikan negara 900 triliun) saya lihat belum pernah hasil rampasannya dipamerkan seperti itu. Kalau dipamerkan juga, bisa-bisa. habis uang cash di negeri ini.

 

Rizal Falih

Obrolan di warung gado-gado  langganan  kurang lebih sama, update soal perang Iran. Saya hanya menjadi pendengar saja. Obrolan antara penjual dan pembeli lainya. Harapan dari keduanya pun sama yang ditulis Abah. Iran terus menghajar Israel. Supaya juga merasakan apa yang dilakukanya terhadap Palestina. Tapi, wah ini, disela obrolanya koq ada info Iran sudah menggunakan senjata nuklir. Mungkin ada berita hoax yang dilihatnya di media sosial. Hasil olahan AI yang sudah sulit dibedakan antara yang asli atau sekedar berita bohong. Saya tetap jadi pendengar saja. Sambil terus menyantap gado-gado tanpa tahu tempe, pakai telur rebus dan bumbu kacang yang medok itu. Rasanya enak. Apalagi jika sedang lapar. Diantara beberapa  penjual makanan sejenis. Racikanyalah yang paling cocok dengan lidah. sepertinya juga pelangganya yang lain. Mulai buka sekira jam sepuluh pagi dan kalau saya telat datang ke warungnya jam dua an,  pasti sudah kehabisan. Yang pasti harga gado-gadonya masih sama. Berarti perang Iran dan Israel belum berdampak langsung ke penjual gado-gado. Saya malah berharap dengan adanya konflikTimur Tengah bisa menguntungkan Indonesia. Misalnya Arab Saudi dan Qatar dibatalkan menjadi tuan rumah kualifikasi piala dunia round empat, dan dipindahkan ke negara yang lebih aman dan tentu saja netral. Mungkin saja mimpi jutaan rakyat, Indonesia bisa main di Piala Dunia, bisa terwujud.

 

Fajar Priokusumo

Kategori :

Terkait

Kamis 19 Jun 2025 - 18:10 WIB

Polisi Dunia

Rabu 18 Jun 2025 - 18:01 WIB

Bukan Rapat

Selasa 17 Jun 2025 - 17:33 WIB

Serangan Dompet

Senin 16 Jun 2025 - 17:53 WIB

Dewa Ngluyur

Minggu 15 Jun 2025 - 17:50 WIB

Dewa Umat