Radarkoran.com - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi dan jalan tol Bengkulu-Taba Penanjung di Kabupaten Bengkulu Tengah, memberikan dampak besar di bidang transfortasi dan kelistrikan di daerah ini. Tidak itu saja, PLTA Musi dan jalan tol juga berdampak besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor Pajak Bumi Bangunan (PBB).
Sebab berdasarkan data Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Bengkulu Tengah, PLTA Musi dan jalan tol Bengkulu-Taba Penanjung merupakan wajib pajak atau WP dengan penyumbang PAD PBB terbesar untuk Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah, saat ini.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Bengkulu Tengah, Lili Trianti, S.Sos. Dia menerangkan, WP dengan penyumbang pajak PBB terbesar di Bengkulu Tengah masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni PLTA Musi dan jalan tol Bengkulu-Taba Penanjung.
PLTA Musi menyumbangkan PAD PBB hingga Rp 3,1 miliar. Sedangkan Jalan tol Bengkulu-Taba Penanjung menyumbangkan PAD PPB sebesar Rp 5,1 miliar. Nah dari dua WP ini saja PAD PBB Bengkulu Tengah sudah mencapai Rp 8,2 miliar lebih.
Saat ini, Bidang PBB dan BPHTB BKD Bengkulu Tengah sudah menyerahkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB tahun 2025 kepada PT HK dan PLTA Musi. BKD Bengkulu Tengah menargetkan dua wajib pajak tersebut bisa membayarkan PBB paling lambat bulan September nanti.
BACA JUGA:Belasan Rumah Hancur Dihantam Abrasi di Bengkulu Tengah
BACA JUGA: Honorer Sebut Ada Kejanggalan dalam Proses Seleksi PPPK Tahap II Bengkulu Tengah
"SPPT untuk PT HK yang mengelola jalan tol Bengkulu-Taba Penanjung dan SPPT untuk PLTA Musi memang kita dahulukan penyerahannya. Ya karena kita berharap kedua WP ini bisa cepat membayarkan pajaknya. Dan apabila cepat mereka membayarkan pajaknya, maka realisasi pendapatan asli daerah yang
kita dapat bisa lebih cepat pula," paparnya.
Lili menambahkan, sekarang Bidang PBB dan BPHTB BKD Bengkulu Tengah terus mengencarkan pencetakan SPPT Pajak PBB tahun 2025. Total SPPT yang sedang dalam proses penerbitannya tahun ini sebanyak 50 ribuan SPPT. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan jumlah SPPT tahun lalu yang berjumlah 49 ribu.
"Kalau jumlah SPPT yang akan kami terbitkan tahun ini memang lebih banyak dibandingkan tahun 2024 lalu. Semoga saja PAD yang sudah ditargetkan bisa tercapai pada tahun ini, bahkan kita usahakan over target," demikian Lili.