Radarkepahiang.bacakoran.co - Proses penilaian aset milik PDAM Tirta Tebo Emas (TTE) Kabupaten Lebong saat ini baru menyelesaikan sebatas aset tanah dan bangunan. Tahun 2024 ini dipastikan penilaian aset lainnya seperti intake jaringan pipa PDAM TTE dipastikan belum bisa dilaksanakan karena tidak ada anggaran yang disiapkan.
Plt Kabag Ekonomi dan SDA Setkab Lebong Nurbaiti, SE menjelaskan Ia mengaku penilaian aset PDAM TTE yang dilakukan baru menjangkau aset gedung dan tanah. Artinya, belum seluruh aset milik PDAM TTE yang dilakukan penilaian.
Sementara aset lain milik PDAM TTE yang belum dinilai dicontohkannya seperti intake jaringan pipa air bersih.
"Belum ada dianggarakan untuk di tahun 2024 ini, sehingga belum bisa dilanjutkan, " jelas Nurbaiti.
BACA JUGA:Yonif 144 Jaya Yudha Bakal Gelar Latihan Militer di Kabupaten Lebong
Dilanjutkan Nurbaiti, dalam penilaian aset milik PDAM TTE yang sebelumnya dilakukan, pihaknya menggandeng Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP). Jikapun nantinya penilaian dilanjutkan, pihaknya akan kembali melakukan koordinasi dengan KJPP guna menghitung kebutuhan anggaran yang diperlukan.
"Jadi sejauh ini baru sebatas aset tanah dan bangunan yang tuntas di data dan dinilai, " singkatnya.
Diketahui penilaian aset tersebut sebelumnya dilakukan untuk merubah status PDAM TTE menjadi Perusahaan Umum Daerah atau Perumda pada tahun 2022 lalu.
Dalam perubahan status PDAM TTE menjadi Perumda tersebut, DPRD Lebong sempat meminta rincian aset yang dimiliki oleh PDAm TTE.
BACA JUGA:Perbaikan Jalan Dekat Danau Picung Dimulai, Kerusakan Jalan Lainnya akan Surati Pemprov
Sementara itu dari penilaian yang dilakukan oleh KJPP terhadap 20 aset lahan dan bangunan milik PDAM TTE yang dilakukan sebelumnya memiliki nilai Rp 4,3 miliar.
Adapun ke-20 aset yang sudah didata itu merupakan perolehan aset dari tahun 1991 hingga 2015 yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Lebong.