Mari Berkunjung, Bunga Bangkai Setinggi 4,3 Meter Mekar Sempurna

Jumat 29 Mar 2024 - 17:32 WIB
Reporter : Reka Fitriani
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Satu kuntum bunga bangkai atau Amorphophallus gigas mekar sempurna di lahan penangkaran milik Holidin warga Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.

Taman lahan konservasi yang dikelolanya itu, lantaran kecintaan dan kepeduliannya terhadap puspa langka, yang disebutnya sebagai Lembaga Peduli Puspa Langka dan Lingkungan (LP2L2).

Jum'at 29 Maret 2024, kepada Radarkoran.com, dikatakan Holidin, Amorphophallus gigas yang mekar di taman konservasi tersebut dengan tinggi 437 Centimeter tersebut akan mekar sempurna selama 4 sampai dengan 5 hari ke depan. Karena itu manfaatkan waktu yang ada berkunjung melihat bunga raksasa tersebut. 

Dia menuturkan, masyarakat yang ingin menyaksikan keindahan puspa langka ini hanya perlu berjalan sekitar 30 meter dari jalan raya lintas Kepahiang-Bengkulu, tepatnya di Desa Tebat Monok, di mana taman konservasi peduli puspa langka dikelola.

"Mulai mekar sempurna hari ini Jum'at 29 Maret 2024, dengan tinggi 437 Centimeter. Data ketinggian saya ukur secara langsung," kata Holidin.

Lebih lanjut dia memaparkan, Amorphophallus gigas atau bunga bangkai ini merupakan hasil penangkaran yang dilakukannya di taman konservasi, bahkan sudah berulang-ulang mekar. Dari mulai muncul tunas hingga mekar perlu menunggu waktu selama 6 bulan.

"Untuk menunggu bunga Amorphophallus gigas atau bunga bangkai ini mekar sempurna, mulai dari muncul tunas sampai mekar, ya butuh waktu setengah tahun atau 6 bulan. Ini merupakan hasil penangkaran dan sudah berulang-ulang mekar," jelas Holidin.

BACA JUGA:Di Kepahiang, Bunga Bangkai dan Bunga Rafflesia Mekar Bersamaan

Ia mengatakan, bunga tertinggi di dunia itu ditanam di lokasi penangkaran seluas tiga hektare sejak tahun 2008 lalu, sudah berulang-ulang menghasilkan bunga bangkai. Gigas ini menurutnya bisa tumbuh satu sampai tiga tahun tergantung besarnya umbi dan mekar saat malam hari.

"Proses tumbuhnya dimulai dari tunas, kemudian daun, lalu menjadi bunga. Daun ini berfungsi sebagai cadangan energi bagi gigas," kata Holidin.

Lebih lanjut, kata Holidin, Amorphophallus gigas tumbuh di tanah yang gembur/berpori-pori dengan asupan air yang cukup. Karena kalau air yang masuk ke akar gigas terlalu berlebihan, maka umbi bakal membusuk.

"Jika tumbuh di alam, tangkai gigas bisa mencapai 4 meter. Amorphophallus gigas ini bisa tumbuh di tanah yang gembur atau berpori-pori. Namun, bunga Amorphophallus gigas bisa dinikmati keindahan mekar bungannya dalam kurun waktu empat sampai lima hari saja," jelas Holidin.

BACA JUGA:Ratusan Kuncup Bunga Raflesia Muncul di Rejang Lebong

Keberadaan Amorphophallus gigas, sambung Holidin, menambah panjang daftar kunjungan wisata ke Kabupaten Kepahiang, karena tidak hanya dinikmati keindahannya oleh pecinta alam dan puspa langka saja, masyarakat pun dibuat takjub dengan keindahan Amorphophallus gigas yang mekar setinggi lebih dari empat meter.

Pada kesempatan itu, Holidin juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga puspa langka supaya terus terjaga kelestariannya.

Kategori :