Radarkoran.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menuliskan pesan peringatan dini pada Minggu 21 April 2024 untuk wilayah yang ada di Provinsi Bengkulu, mengenai waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang berdurasi singkat pada Selasa 23 April 2024.
Rinciannya, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang berdurasi singkat itu diprediksi terjadi di wilayah Kabupaten Kepahiang, Lebong, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Selatan, dan Mukomuko.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief kembali mengingatkan pemerintah pusat mengenai komitmen dalam menangani persoalan banjir di Provinsi Bengkulu yang hingga saat ini masih kerap terjadi sebagaimana yang juga melanda wilayah Kabupaten Lebong dan Kepahiang, baru-baru ini.
"Pemerintah daerah mesti dibantu oleh pemerintah pusat untuk menangani banjir ini. Sebab masalah banjir sangat kompleks. Jangan sampai peristiwa 27 April 2019 yang menelan sampai 30 orang meninggal dan 6 orang hilang terulang kembali," tegas Senator Riri, Selasa 23 April 2024.
Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menjelaskan, pentingnya campur tangan pemerintah pusat untuk menangani banjir ini salah satu pertimbangannya adalah mengenai kebutuhan anggaran yang besar yang tidak dapat dibiayai melalui anggaran yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
BACA JUGA:Selamatkan Bumi, Ini Upaya Nyata Senator Riri Melawan Sampah Plastik
"Laporan BPBD Kepahiang untuk menangani bencana alam yang terjadi di daerah ini dalam beberapa waktu terakhir butuh anggaran lebih kurang Rp 24 miliar. Pemerintah pusat harus segera merespon kebutuhan ini agar upaya penanganan secepat mungkin bisa dilakukan," ujar Senator Riri.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang menambahkan, tak kalah penting perlu dilakukan adalah upaya yang serius untuk mencari dan mengetahui serta menangani sumber masalah banjir ini agar tidak terulang kembali.
"Masalah utamanya harus diketahui dan bisa dituntaskan. Harus ada kebijakan untuk pencegahan, jangan sampai setelah kejadian baru sibuk berbenah. Mudah-mudahan ke depan masyarakat bisa memiliki pemimpin yang punya visi dan misi menyelesaikan dengan baik masalah banjir ini," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.