Harga Karet Stabil, Faktor Musim Penghujan Pengaruhi Kualitas
Sub Koordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Yuhan Syahmeri, SP, MP--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menyebut harga komoditas karet di wilayah Bengkulu dalam beberapa waktu terakhir menurun akibat penurunan kualitas karet yang dipengaruhi perubahan cuaca.
Dikatakan Sub Koordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Yuhan Syahmeri, SP, MP, walaupun adanya penurunan, harga karet yang ada saat ini masih stabil pada posisi Rp 8 ribu - 10 ribu per kilogram.
"Alhamdulillah harga karet kita masih tetap stabil, yang harganya masih diatas Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu, " ungkap Yuhan pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Ia menambahkan, harga karet dapat lebih tinggi jika kualitas dan Karet Kadar Kering (KKK) dalam kualitas baik yang dihasilkan oleh setiap petani karet yang ada di Bengkulu.
"Sebenarnya kalau memang benar-benar kering, harganya itu Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu per kilonya. Mungkin karena sekarang musim penghujan, harganya stabil tapi kualitasnya sedikit turun," tuturnya.
BACA JUGA:Harga Karet Mulai Naik, Petani Diingatkan Kualitas
Musim penghujan memang menjadi salah satu kendala bagi petani karet untuk mengoptimalkan produksi getah karet, karena saat musim penghujan produksi getah karet jauh lebih sedikit dibandingkan saat cuaca stabil. Hal ini terjadi karena saat musim penghujan, banyak getah karet yang habis ditimpa hujan dan bercampur dengan air hujan.
"Musim penghujan ini kualitasnya sedikit turun karena adanya air yang bercampur dengan Bokar (getah karet) yang ada di tampungan-tampungan," ujar Yuhan.
Untuk menjaga harga karet tersebut, para petani diimbau untuk memproduksi getah karet dengan kualitas yang baik, bersih dan mengeringkannya dengan baik.
"Kalau getah karet yang dijual kering dan barangnya bagus, insyaallah harga juga akan bagus," singkat Yuhan.
Lebih jauh, stabilisasi dan peningkatan harga karet tentunya akan memberikan dampak positif bagi petani karet yang ada di Bengkulu. Pasalnya, dengan adanya kenaikan harga komoditas karet, juga akan berdampak pada kenaikan kualitas hidup para petani karet.
Terlebih, karet menjadi salah satu komoditas ekspor Bengkulu dengan menyumbang sekitar 0,72 juta USD (data BPS per Agustus 2024) dari aktivitas ekspor komoditas ini. Dengan demikian, stabilitas harga dan kesejahteraan para petani karet di Bengkulu harus menjadi perhatian penting dari pemerintah daerah maupun pihak terkait lainnya.