Soal TPP ASN Belum Cair, Bupati Rachmat: Tidak Ada Niat Saya Menghambat

MENGHAMBAT : Bupati Bengkulu Tengah, Drs. Rachmat Riyanto, ST, M.Ap menyampaikan, sebagai kepala daerah dirinya sama sekali tidak pernah menhambat pencairan TPP ASN. --CANDRA/RK
Radarkoran.com - Seperti yang diketahui, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah belum cair Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), hingga memasuki Juni 2025 ini. Ya tentu saja kondisi tersebut dikeluhkan sebagian besar ASN di daerah ini. Bahkan, hal tersebut sudah sering ditanyakan lewat media sosial, dengan tujuan mendapatkan jawaban dari Bupati Rachmat Riyanto, ST, M.Ap.
Pada konfrensi pers realisasi program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Tengah yang dilaksanakan di Pondopo Rumah Dinas Bupati Bengkulu Tengah pada Senin 2 Juni 2025. Menyikapi hal tersebut, Bupati Rachmat menyampaikan, pencairan TPP ASN bergantung pada kemampuan fiskal yang ada.
"Yang perlu diketahui dan diingat itu, bahwasanya pencairan TPP ASN bukan atas mau tidak maunya kepala daerah atau sekretaris daerah. Namun bergantung terhadap keuangan yang ada. Sedangkan kita ini pemerintah daerah yang masih bergantung terhadap transfer dari pemerintah pusat," sampai Bupati Rachmat.
Dia melanjutkan, sebagai kepala daerah dirinya meminta para ASN untuk memahami kondisi yang ada ini secara objektif. Kemudian mengingatkan bahwa ASN tidak hanya memiliki hak tapi juga memiliki kewajiban yang harus dipenuhi. "Sekali lagi saya tegaskan, bukan maunya bupati atau Sekda untuk menunda pencairan TPP. Kami tentu berusaha semaksimal mungkin memenuhi kewajiban. Di sisi lain, mohon dimaklumi juga kalau keuangan kita tidak seperti dulu. Dana yang tersedia sekarang ini baru cukup untuk membayar gaji," ujar Bupati Rachmat.
BACA JUGA: Ingin Bibit Jeruk Kalamansi dan Bambu Gratis? Hubungi DLH Bengkulu Tengah
BACA JUGA:Polsek Talang Empat Tangkap Pria Ancam Bunuh Teman Wanitanya
Dia mengatakan, TPP ASN di Bengkulu Tengah termasuk yang tertinggi dibandingkan daerah lain yang ada di Provinsi Bengkulu. Oleh karena itulah dia mengimbau agar para ASN lebih mengedepankan tanggung jawab terlebih dahulu, sebelum menuntut hak secara penuh.
"Mari kita sama-sama laksanakan dulu kewajiban-kewajiban sebagai ASN. Jangan hanya bicara soal hak. Kalau TPP tidak cair, nanyanya kemana-mana. TPP bukan tidak diberikan, tapi saat ini belum bisa diberikan karena terkendala ketersediaan anggaran. Nanti kalau anggarannya sudah ada, pasti akan dicairkan," ujar Bupati Rachmat.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Rachmat juga memaparkan tentang kondisi keuangan daerah berdasarkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bupati menyampaikan bahwa daerah dibagi menjadi tiga kategori yakni sehat, baik, dan sakit. Kabupaten Bengkulu Tengah, kata Bupati Rachmat, saat ini termasuk dalam kategori ‘sakit’ karena PAD jauh di bawah dana transfer pemerintah pusat.
"PAD kita Kabupaten Bengkulu Tengah tahun lalu hanya kisaran Rp 33 miliar saja. Sementara APBD kita mencapai Rp850 miliar. Ini artinya hampir seluruh pembiayaan daerah sangat bergantung dengan dana yang ditransfer pemerintah pusat. Jika dana itu terlambat ditransfer, tentu program-program juga ikut tertunda termasuk pembayaran TPP," demikian Bupati Rachmat