1 KPPS Masih Dirawat di RSUD Kepahiang
KUNJUNGI : Jajaran KPU Kepahiang yang mengunjungi KPPS yang masih dirawat di RSUD Kepahiang--EPRAN/RK
Radarkepahiang.bacakoran.co - Total 6 orang penyelenggara Pemilu 2024 di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu tumbang alias jatuh sakit, pada saat melaksanakan tugas pencoblosan dan penghitungan suara. Bahkan hingga saat ini masih ada 1 KPPS atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang masih dirawat di RSUD Kepahiang.
Hal itu terungkap setelah pihak dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepahiang melakukan pendataan, sebagai bentuk tindak lanjut untuk diberi santunan. Ini diterangkan Komisioner KPU Kabupaten Kepahiang, Anthaka Rhamadan, S.Sos, Senin 19 Februari 2024.
Menurut Anthaka, dari total 6 penyelenggara Pemilu yang jatuh sakit, 5 di antaranya penyelenggara Pemilu dari jajaran KPU Kabupaten Kepahiang, 1 lagi penyelenggara dari jajaran Bawaslu Kabupaten Kepahiang. Keenam penyelenggara Pemilu tersebut termasuk satu KPPS yang dirawat di RSUD Kepahiang, seluruhnya akan mendapatkan santunan, baik dari KPU maupun Bawaslu.
"Untuk penyelenggara Pemilu dari jajaran KPU, itu ada 5 orang yang jatuh sakit. Salah satunya hingga sekarang masih dirawat di RSUD Kepahiang, yakni Ketua KPPS Desa Sosokan Baru Kecamatan Muara Kemumu. Sementara 4 orang lainnya saat ini sudah dinyatakan sehat, baik yang sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Kepahiang maupun yang mendapatkan perawatan di klinik," terang Anthaka.
BACA JUGA:Update Jumlah Penyelenggaraan Pemilu 2024 Sakit dan Meninggal di Bengkulu
"Data jajaran kami yang jatuh sakit, ini kami ketahui berdasarkan pendataan yang kami lakukan terhadap seluruh penyelenggara di Kabupaten Kepahiang. Mudah-mudahan yang masih dirawat di RSUD Kepahiang segera sembuh," kata Komisioner KPU Kepahiang ini melanjutkan.
Masih bersama Anthaka, menurutnya penyelenggara yang hingga sekarang ini masih menjalani perawatan di RSUD Kepahiang atas nama Novien Harianto.
Ketika pencoblosan dan penghitungan, yang bersangkutan menjabat sebagai Ketua KPPS Sosokan Baru Kecamatan Muara Kemumu.
Sementara penyelenggara lainnya yakni Apriandi Nugraha PPS Desa Air Raman sempat masuk IGD RSUD Kepahiang dan dia menjalani rawat inap sehari. Kemudian ada Pedo Aries Saputra, petugas Sekretariat PPS Air Raman yang pingsan dan dilarikan ke klinik Desa Embong Sido.
"Dua orang penyelenggara lainnya atas nama Edson Kaswansyah Sekretariat PPS Desa Kandang dan Ozi Angga Putra Petugas Ketertiban atau Linmas di TPS Kelurahan Dusun Kepahiang. Edson ini pingsan dan sempat dibawa RSUD Kepahiang. Sedangkan Ozi menjalani rawat jalan di Klinik Baitul Ala di Desa Kampung Bogor," papar Anthaka.
Selanjutnya, sambung Komisioner KPU Kepahiang Anthaka, setelah dilakukan pendataan, pihaknya memastikan kalau 5 penyelenggara yang tumbang atau jatuh sakit tersebut akan diberikan santunan. Hanya saja sebelum itu kelima penyelenggara Pemilu dari jajaran KPU tersebut wajib melengkapi beberapa syarat yang ditentukan, di antaranya rekam medis dan sejumlah administrasi lainnya.
"Untuk santunan yang diberikan juga akan bervariasi. Untuk yang jatuh sakit, itu santunannya sebesar Rp 2 juta. Selanjutnya, kalau ada yang kecelakaan berat maka santunannya Rp 4 juta, serta kalau ada yang meninggal dunia maka santunannya Rp 20 juta. Harapan kami, penyelenggara Pemilu 2024 yang sudah menjalankan tugas dengan baik, semuanya sehat dan kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa," demikian Anthaka.
BACA JUGA:Pilkades Serentak di Kepahiang Tetap 2025, Butuh Anggaran Rp 2,5 Miliar
Selain 5 penyelenggara Pemilu dari jajaran KPU Kepahiang, ada 1 penyelenggara dari jajaran Bawaslu Kabupaten Kepahiang yang tumbang lantaran sakit saat bertugas. Mengenai hal ini, Anggota Bawaslu Kabupaten Kepahiang, Asuan Toni menerangkan, yang bersangkutan bertugas sebagai Pengawas TPS di Desa Temdak.