2024, Kemiskinan Bengkulu Ditarget Turun 13 Persen
TURUN : Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu, Hj. Yuliswani menargetkan pada tahun 2024 angka kemiskinan Provinsi Bengkulu turun 13 persen.--GATOT/RK
Radarkoran.com - Pemerintah Provinasi Bengkulu menargetkan angka kemiskninan Bengkulu di tahun 2024 mengalami penurunan dengan persentase 13,10 - 13,60 persen dibandingkan tahun 2023 lalu yang berada di angka 14,04 persen.
Target penurunan kemiskinan Provinsi Bengkulu tersebut juga telah dimasukkan dalam target indikator makro Pemprov Bengkulu yang dibahas dalam penyusunan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) tahun 2025 dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenvang) yang dilaskankan Pemprov Bengkulu beberapa waktu lalu.
"Di 2024 target penurunan kemiskinan kita di angka 13,10 sampai dengan 13,60 persen," kata Kepala Bappeda Provinsi Bengkulu, Hj. Yuliswani.
Untuk diketahui, kemiskinan di Bengkulu terus mengalami penurunan, tercatat hingga Maret 2023 menjadi 14,04 persen atau mengalami penurunan sebesar 0,58 persen dibandingkan Maret 2022 sebesar 14,62 persen. Dengan penurunan tersebut, menempatkan Provinsi Bengkulu menjadi provinsi dengan angka penurunan kemiskinan terbaik nomor 2 di Pulau Sumatera dan nomor 8 di nasional pada tahun 2023.
BACA JUGA:OJK Terima 28 Pengaduan Perlindungan Konsumen
Jika dibandingkan dengan angka kemiskinan tingkat nasional, persentase kemiskinan Provinsi Bengkulu masih relatif tinggi. Walaupun demikian, Yuliswani optimis dengan kolaborasi bersama, angka kemiskinan Bengkulu dapat diturunkan.
"Dengan kolaborasi bersama-sama baik Pemerintah Provinsi Bengkulu, kabupaten/kota dan seluruh stakeholder terkait lainnya angka ini beransur-ansur mulai turun. Dan kita saat ini sudah mencapai angka 14,04 persen," tutur Yuliswani.
Lebih jauh, dalam proses percepatan angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu, beberapa sektor terutama 8 aksi konvergensi akan dioptimalkan. Dan semuanya akan diawasi dan dijalankan oleh tim percepatan penanggulangan penurunan kemiskinan daerah.
"Pada 8 aksi konvergensi itu semua kan ada tim percepatan penanggulangan penurunan kemiskinan. Alhamdulillah seluruh kabupaten/kota sudah terbentuk dan bekerja dengan maksimal, sehingga bisa menurunkan angka kemiskinan tersebut," demikian Yuliswani.