DBD Meningkat, Gubernur Tekankan Tindakan Pencegahan
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA tekankan pentingnya pencegahan DBD--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dalam beberapa waktu terakhir, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Bengkulu mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan sudah beberapa kasus DBD yang menyebabkan kematian.
Menyikapi kondisi yang ada, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA menegaskan pentingnya tindakan pencegahan DBD selain penanganan setelah ditemukannya kasus di tengah-tengah masyarakat.
"Kalau dari awal kita sudah membuat imbauan pada waktu rapat koordinasi Forkopimda, dan kita juga sudah membuat surat edaran ke puskesmas-puskesmas. Saya kira upaya pencegahan itu lebih penting," ungkap Gubernur Rohidin.
Upaya pencegahan kasus DBD tersebut dapat dilakukan semua fasilitas kesehatan, terutama puskesmas-puskesmas di daerah yang mencakupi pelayanan kepada masyarakat hingga tingkat terkecil di masyarakat.
BACA JUGA:Sudah 7 Meninggal Dunia, Dinkes Provinsi Bengkulu Imbau Waspada DBD
"Kami minta bagaimana puskesmas-puskesmas di wilayah kerja masing-masing untuk dapat menjelaskan ke masyarakat terkait upaya-upaya deteksi dini. Kalau sudah ada gejala, tentunya dengan upaya pencegahan yang lain," imbuh Gubernur.
Lebih jauh ditambahkan Gubernur, pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk mengoptimalkan penanganan bagi pasien yang terkena DBD.
"Kita juga sudah intruksikan kepada pihak rumah sakit untuk dilakukan penanganan lebih cepat. Jadi IGD kita harus betul-betul stanby dan penanganan secepatnya. Karena memang di fase-fase awal itu harus cepat pulih," tuturnya.
Disisi lain, Gubernur juga menyebut kebutuhan peralatan yang mendukung penanganan pada pasien DBD harus dioptimalkan. Sehingga penangan terhadap para pasien DBD dapat dilakukan dengan baik dan optimal.
"Memang kita membutuhkan sebuah peralatan yang lebih baik, sehingga pelayanan kesehatan bisa dijaga," ujar Gubernur.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, sepanjang tahun 2024 setidaknya sudah ada sebanyak 2.021 masyarakat Bengkulu terindikasi terjangkit DBD. Penyebaran DBD tertinggi yakni di Kabupaten Lebong mencapai 393 orang.
Lalu disusul Kabupaten Seluma 322 orang, Bengkulu Selatan 301 orang, Bengkulu Utara 255 orang, dan Mukomuko 221 orang. Kemudian di Rejang Lebong sebanyak 213 orang, Kota Bengkulu 134 orang, Kaur 91 orang, dan Kepahiang 47 orang. Terakhir Bengkulu Tengah 44 orang.
Dari jumlah kasus tersebut, setidaknya sudah menyebabkan 7 kasus DBD diantaranya meninggal dunia. Kasus kematian tersebut terjadi pada bulan Januari sebanyak 1 kasus, Februari 3 kasus, dan Maret 3 kasus meninggal.
BACA JUGA:GAWAT! Pasien RSUD Kepahiang Didominasi Sakit DBD, Jumlahnya Sudah Puluhan