Radarkoran.com-Hingga Sabtu 13 September 2025, proses pencarian terhadap Dinar (12) pelajar SD asal Desa Karang Anyar, Kecamatan Kepahiang yang sebelumnya dikabarkan hanyut di sungai musi, masih terus dilakukan.
Terbaru, proses pencarian ini tidak hanya melibatkan TNI/Polri, BPBD, Basarnas, pemerintah desa dan warga setempat saja. Namun sejumlah 'orang pintar' juga ikut ambil andil dalam membantu pencarian remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) tersebut.
Pantauan langsung Radarkoran.com di sungai musi, Syahri yang merupakan warga Simpang Nangka, Kabupaten Rejang Lebong, menyempatkan diri untuk ikut membantu melakukan pencarian terhadap korban.
BACA JUGA:Berenang Bersama Teman di Sungai Musi: Pelajar di Kepahiang Dilaporkan Tenggelam
Tepat di TKP yang menjadi titik Dinar dinyatakan menghilang, Syahri telah meletakkan sejumlah 'sesajen' untuk persembahan kepada penunggu sungai. Dijelaskan Syahri, berdasarkan kepercayaan orang dahulu, penunggu sungai yang telah diberikan sesajen itu akan menyerahkan korban yang hanyut, baik dalam kondisi masih hidup ataupun tidak.
"Ini merupakan salah satu ritual untuk memberikan sesajen kepada penunggu sungai. Kepercayaan ini sudah turun temurun, bahkan sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu. Kalau sudah diberikan sesajen ini, mudah-mudahan korban dapat segera ditemukan," ujar Syahri.
Sementara itu disisi lainnya, BPBD Kabupaten Kepahiang dan Basarnas Provinsi Bengkulu juga sempat mengalami sejumlah masalah atau kesulitan saat hendak menurunkan kapal ke aliran sungai musi.
BACA JUGA:Jembatan Hanyut, Akses Jalan Warga Mekar Sari Kabawetan Terputus
Menurut Kepala BPBD Kepahiang, Hendra, ST, kapal rafting yang dibawa oleh pihaknya dan juga Basarnas Provinsi Bengkulu sulit untuk mengakses air karena ada penyempitan badan sungai. Kendati demikian, sampai dengan siang ini, BPBD dan juga Basarnas masih tengah berupaya untuk menurunkan kapal rafting tersebut. Sementara disisi lainnya, pencarian dengan menggunakan perahu karet juga masih terus dilakukan.
"Memang ada beberapa kendala, salah satunya kapal rafting kita sulit untuk diturunkan, karena ada penyempitan badan sungai. Namun proses pencarian korban masih terus dilakukan, untuk sementara personel sudah turun dengan menggunakan perahu karet," jelas Hendra.
Disisi lainnya, Basarnas saat ini juga telah sepakat untuk memperluas jangkauan pencarian. Dari yang semula hanya beberapa meter dari TKP, saat ini sudah diperluas lebih jauh hingga menyebrangi beberapa desa. Sejumlah tim juga menempatkan pondok di berbagai titik penjagaan, tim ini bertugas untuk memantau dengan teliti setiap hal yang melintas di permukaan air.
BACA JUGA:Sungai Musi Makan Korban, Pemancing dan Anak Perempuan Tenggelam, Begini Ceritanya
"Lokus pencarian kita perbesar, sampai menyebrangi beberapa desa sekarang. Sementara itu kita juga ada tim yang standby di daratan, tim ini kita tugaskan khusus untuk memantau langsung dari tenda. Sudah sejak kemarin tenda itu kita dirikan, tadi malam mereka juga tidurnya bergantian supaya tidak ada yang luput dari pantauan," demikian Hendra.
Sekadar mengulas kembali bahwa, Seorang pelajar di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu dilaporkan tenggelam di aliran sungai, pada Jumat 12 September 2025. Pelajar ini belakangan diketahui bernama Dinar (12) yang merupakan warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Kepahiang.
BACA JUGA:Pamit Jala Ikan, Warga Kepahiang Diduga Hilang di Sungai Musi